MATAPEDIA6.com,BATAM – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yayasan Pendidikan Ibnu Sina, Kampung Pelita, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kamis (14/8/2025).
Sejak pagi, suasana sekolah dipenuhi keceriaan. Mendag Budi bersama Gubernur Ansar menyapa siswa TK, SD, SMP, dan SMK penerima manfaat MBG.
Anak-anak tampak antusias menyantap menu bergizi yang disiapkan khusus untuk mereka.
“Silakan anak-anak menikmati makanannya, jangan lupa berdoa dan ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto,” pesan Mendag Budi di hadapan siswa kelas V SD Ibnu Sina.
Tak hanya memberikan motivasi agar selalu semangat belajar, Mendag Budi juga mengadakan kuis spontan berhadiah alat tulis dan perlengkapan olahraga.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, TVRI Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak di 32 Titik Termasuk Kepri
Keceriaan anak-anak makin lengkap ketika mereka berkesempatan berfoto bersama Menteri dan Gubernur.
Usai mengunjungi sekolah, Mendag Budi dan Gubernur Ansar meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG di Kampung Seraya, Batu Ampar.
Di lokasi ini, mereka mengamati proses lengkap mulai dari persiapan bahan baku, pengolahan, distribusi makanan hingga pengecekan standar higienitas.
“SPPG berfungsi sebagai dapur umum sekaligus pusat produksi dan distribusi makanan bergizi. Kualitas dan kuantitas harus terjamin agar makanan yang sampai ke anak-anak selalu sehat,” jelas Budi.
Ia juga mengapresiasi keberadaan program MBG yang mampu menggerakkan ekonomi daerah melalui pasokan bahan pangan mulai dari daging, telur, ikan, hingga sayur-mayur yang semuanya tersuplai tepat waktu.
Gubernur Ansar Ahmad menyebut capaian program MBG di Kepri telah mencapai 23 persen dari target 516.419 penerima manfaat, jauh di atas capaian nasional yang baru mencapai 9 persen.
“Ini hasil kerja sama lintas sektor yang solid. Namun, jumlah SPPG di Kepri belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan. Dari total kebutuhan 253 unit, baru tersedia 127 unit, sehingga masih ada kekurangan yang harus dipenuhi segera,” ungkap Ansar.
SPPG dinilai sangat krusial terutama untuk menjangkau wilayah 3T dan pulau-pulau terdepan. Model dapur SPPG mandiri dinilai paling sesuai dengan karakteristik kepulauan Kepri.
Di Kota Batam sendiri, terdapat 26 SPPG yang melayani 89.550 siswa dari total 280.252 calon penerima manfaat.
SPPG ini tersebar di delapan kecamatan, termasuk Batam Kota (9), Batu Aji (3), Sekupang (4), Sagulung (2), Bengkong (2), Nongsa (3), Sei Beduk (1), dan Batu Ampar (2).
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

















