MATAPEDIA6.com, BATAM – Saat PT Telkom Indonesia merayakan usia ke-60, Sobri Rasyid atau yang akrab disapa Daeng Acid menengok kembali perjalanan panjangnya bersama perusahaan telekomunikasi raksasa itu.
Bukan sekadar menjadi saksi sejarah, Daeng Acid menjelma bagian dari denyut perubahan Telkom—dari kelahiran Telkomsel hingga membangun Rumah Kreatif BUMN.
Perjalanannya dimulai dari Batam, akhir 1993. Di usia 25 tahun, ia bergabung dengan Telkom dan langsung terjun dalam satuan tugas Mobile yang melahirkan Telkomsel pada 1995.
“Kami tidak sekadar memasang jaringan. Kami membangun mimpi: menghubungkan negeri,” kenangnya dikutip dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).
Tahun 2001, Makassar menjadi panggung baru. Ia dipercaya memasarkan Telkom Flexi layanan nirkabel yang membawa warna baru dalam dunia komunikasi.
“Kampanye Flexi Bisa Tonji bukan hanya strategi, tapi cara kami berbicara dengan warga,” ujar Daeng Acid. Lewat pendekatan lokal, ia mendekatkan Telkom dengan denyut pasar.
Bandung kemudian menyambutnya pada 2006. Bersama tim, ia mendorong penetrasi Telepon Rumah dan Speedy ke jantung-jantung pemukiman. Strategi pemasaran yang dirancang di Jl Windu Bandung berbuah penetrasi internet dari kawasan elite Dago hingga gang-gang kecil Cicadas.
“Kami tidak menjual produk. Kami membuka jendela masa depan,” ungkapnya.
Jakarta menjadi arena terbesar sejak 2010. Di Divisi Business Service, ia ikut merancang kelahiran Rumah Kreatif BUMN di Labuan Bajo (2015), yang kini menjelma menjadi 40 titik inspirasi UMKM se-Indonesia.
“Telkom bukan cuma tentang teknologi. Ia tentang memberdayakan,” katanya.
Lalu, sejak 2020, ia menjadi bagian dari tim Corporate Communication. Di sana, Daeng Acid bertugas merancang narasi, mengendalikan isu, dan menjaga reputasi perusahaan.

“Setiap pernyataan adalah jembatan kepercayaan. Setiap respons adalah bentuk tanggung jawab,” tuturnya.
Meski resmi pensiun pada 1 Oktober 2024, ia masih dipercaya tetap mendampingi Unit External Communication hingga kini. “Cinta pada Telkom bukan soal masa kerja, tapi komitmen menjaga nilai dan cerita.”
Kini, saat Telkom menapaki usia ke-60, Daeng Acid menyimpulkan perjalanannya dengan satu kata: berarti. Dari Batam, Makassar, Bandung, hingga Jakarta, ia tidak hanya bekerja—ia menjahit mimpi, menenun koneksi, dan menyulam Indonesia dalam tiap sambungan.
“Selamat ulang tahun ke-60, Telkom. Teruslah menjadi nadi komunikasi bangsa, dari Sabang sampai Merauke. Teruslah menjahit mimpi, teruslah menginspirasi.” **
Baca juga: Komisi VI Dukung Transformasi Bisnis Telkom di Bawah Kepemimpinan Baru
Editor:Zalfirega