MATAPEDIA6.com, BINTAN – Unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bintan berujung anarkis, Polisi melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), satu orang pendemo dilarikan ke rumah sakit.
Aksi unjukrasa di Kantor KPU Bintan berujung anarkis karena protes hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Bupati dan Wakil Bupati Bintan yang sedang dibacakan oleh Ketua KPUD kabupaten Bintan Haris Daulay di Kantor KPUD Bintan.
Pengunjuk rasa tidak terima dengan penghitungan suara oleh KPU Bintan karena merasa dicurangi. Hal tersebut membuat amarah pengunjuk rasa memuncak dan melakukan anarkis.
Para pendemo berusaha masuk ke kantor KPU namun dihalangi oleh petugas Polisi yang melakukan pengamanan. Polisi berusaha memberikan himbauan agar tidak melakukan perbuatan yang anarkis saat melakukan aksi demo.
Namun dengan kesigapan petugas Kepolisian dari Polres Bintan, aksi pengunjukrasa bisa dikendalikan.
Polres Bintan menurunkan sekitar 400 personel terdiri dari personel Polres Bintan, Batalyon B Sat Brimobda Polda Kepri dan Satpol PP kabupaten Bintan.
Unjukrasa di depan Kantor KPU Bintan tersebut merupakan Simulasi yang dilaksanakan oleh Polres Bintan, persiapan pengamanan pemilu di Bintan.
Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo melalui Kabagops Polres Bintan AKP Eriman mengatakan simulasi sistim pengamanan kota tersebut salah satu rangkaian dalam Operasi Mantab Praja yaitu Operasi Pengamanan Pilkada tahun 2024.
“Hari ini kami melaksanakan latihan Sistim Pengamanan Kota (Sispamkota) yaitu pengamanan aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat di kantor KPUD Bintan,” kata Eriman.
Dalam Simulasi tersebut ada sekelompok masyarakat yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara yang dilaksanakan oleh KPU Bintan sehingga berusaha masuk ke kantor KPU Bintan namun dihadang oleh pasukan pengamanan.
“Pendemo mulai anarkis dengan membakar Ban di jalan bahkan sudah mulai memblokir jalan,” kata Kabagops menerangkan narasi Simulasi.
Bahkan terjadi adu fisik antara pendemo dengan petugas pengamanan, personel pengamanan masih menghimbau para pendemo agar tidak melakukan kekerasan dan tidak melakukan pengrusakan.
“Himbauan petugas tidak diindahkan oleh para pendemo sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur oleh petugas yang menimbulkan korban luka dari pihak pendemo, namun diselamatkan oleh tim Kesehatan,” ungkapnya.
“Setelah adanya korban barulah para pendemo membubarkan diri sehingga kantor KPU Bintan dapat diamankan dan situasi sudah kembali normal,” terang AKP Eriman.
AKP Eriman menghimbau agar masyarakat jangan terlalu cepat percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya, apalagi berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon