MATAPEDIA6.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menegaskan langkah transformasi bisnisnya tetap berada di jalur yang tepat meski menghadapi tekanan global.
Mengandalkan infrastruktur digital yang lengkap, strategi efisiensi, dan konsolidasi bisnis, Telkom optimistis menciptakan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Keyakinan itu disampaikan Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, dalam Public Expose Live 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9/2025).
Baca juga:Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Pertumbuhan Digital dan Tata Kelola Unggul
Acara ini juga dihadiri Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji; Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir serta Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan.
Awaluddin menegaskan Telkom membangun fondasi jangka panjang lewat empat pilar strategis diantara Unlocking value dari portofolio infrastruktur digital, disertai konsolidasi dan streamlining bisnis.
Kedua Transformasi menjadi strategic holding untuk menciptakan nilai jangka panjang di era ekonomi digital. Peningkatan keunggulan operasional dan layanan hingga penguatan tata kelola dan efisiensi modal.
“Transformasi ini membuat Telkom semakin adaptif dan berdaya saing di tengah industri digital yang semakin dinamis,” ujar Awaluddin.
Fiberisasi Indonesia dan FMC Jadi Mesin Pertumbuhan
Seno Soemadji menambahkan, Telkom mendorong bisnis fiber melalui Infranexia identitas komersial dari InfraCo. Dengan tingkat utilisasi baru 40%, peluang ekspansi masih terbuka lebar.
Baca juga:Telkomsat–Len Industri Perkuat Pertahanan Berbasis Satelit Lewat MoU
“Infranexia akan menjadi platform pertumbuhan sekaligus penggerak utama fiberisasi Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) lewat Telkomsel diarahkan untuk mengoptimalkan nilai infrastruktur yang ada. Fokusnya menjaga kualitas layanan, meningkatkan pengalaman pelanggan, hingga memperluas bundling layanan digital.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan, mengungkapkan pasar fixed broadband (FBB) masih menyimpan potensi besar.
“Target kami tahun ini menambah 800 ribu hingga 1 juta pelanggan baru. Hingga Juni 2025 sudah tercapai 449 ribu, dengan total pelanggan mendekati 10 juta,” ujarnya.
Kinerja Tetap Solid di Tengah Tekanan Global
Dari sisi kinerja, Honesti Basyir menyebut Telkom membukukan pendapatan Rp73 triliun pada semester I 2025, turun 3% dibanding periode sama tahun lalu. Namun, margin tetap terjaga dengan EBITDA Rp36,1 triliun (margin 49,5%) dan laba bersih Rp11 triliun (margin 15%).
Belanja modal tercatat 13% dari pendapatan, lebih rendah dari tahun lalu (15,5%). Penurunan ini, kata Honesti, bukan pengurangan investasi, melainkan hasil efisiensi dan spesifikasi tepat guna tanpa mengurangi kualitas layanan.
“Margin yang kuat membuktikan disiplin modal dan efisiensi operasional berjalan efektif. Transformasi yang dijalankan Telkom telah berada di jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang,” tegas Honesti.
Baca juga:Telkom Percepat Transformasi, Catat Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun
Editor:Trio