MATAPEDIA6.com, BATAM – Dua warga Kabupaten Karimun, Sanusi (50) dan Saniman (50), mengalami nasib nahas setelah menjadi korban penipuan tiket kapal Pelni palsu.
Keduanya yang hendak berangkat ke Jakarta melalui KM Nggapulu dari Pelabuhan Bintang 99, Batuampar, terpaksa batal berlayar setelah tiket yang mereka beli dinyatakan tidak valid saat proses check-in, Jumat (28/3/2025).
Sanusi menceritakan, awalnya ia berniat membeli tiket melalui situs resmi Pelni, namun karena kehabisan, ia mencari alternatif lain.
Di media sosial Facebook, ia menemukan akun yang menggunakan logo Pelni dan kemudian berkomunikasi melalui WhatsApp.
“Kami berkomunikasi lewat chat dan telepon, jadi saya tidak curiga. Mereka bilang tiket hampir habis, tinggal empat saja, jadi saya langsung booking dua tiket dan mentransfer Rp 1.016.000,” ujar Sanusi.
Tak ada kecurigaan sedikit pun karena harga tiket yang ditawarkan sesuai dengan tarif resmi.
Bahkan, setelah pembayaran, tiket langsung dikirim. Namun, saat hendak naik kapal, petugas tiket di Pelabuhan Bintang 99 mengonfirmasi bahwa tiket mereka palsu.
Menurut Yulita, petugas tiket resmi Pelni, kasus penipuan seperti ini sudah sering terjadi, terutama melalui akun media sosial palsu.
“Sepanjang hari ini saja sudah lebih dari lima orang datang dengan tiket palsu. Ini sering terjadi, bukan hanya hari ini saja,” ungkap Yulita.
Ia mengimbau masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui sistem resmi Pelni atau agen yang terpercaya.
Menanggapi kejadian ini, Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Andrestian menyatakan pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus tersebut.
“Ini masalah serius, apalagi menjelang mudik Lebaran. Kami akan mengungkap siapa dalang di balik penipuan tiket palsu ini,” tegas AKP Debby.
Ia juga meminta masyarakat yang menjadi korban untuk segera melaporkan kasus ini agar bisa segera ditindaklanjuti.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon