MATAPEDIA6.com, BATAM– Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, meninjau langsung persiapan pengoperasian empat unit STS Crane yang baru tiba dari China di Pelabuhan Batu Ampar, Senin (19/5/2025).
Dalam peninjauan ini, Li Claudia didampingi oleh Anggota/Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang, Ruslan Aspan; Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin; Chief Operating Officer PT Persero, Mohammad Iqbal; serta jajaran KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam.
Li Claudia menjelaskan bahwa peninjauan ini menjadi bagian dari persiapan pengoperasian komersial Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar Tahap 2, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2025.
Sejak 1 September 2023, BP Batam melalui Badan Usaha Pelabuhan Batam telah mengubah sistem operasional Terminal Batu Ampar dari metode konvensional menjadi semi otomatis. Sebelumnya, terminal hanya mengandalkan crane mobile untuk bongkar muat kontainer.
Namun, setelah 1 September 2023, BP Batam mulai mengoperasikan STS Crane, yang kemudian dilanjutkan oleh PT Persero Batam berdasarkan Perjanjian Kerja Sama. Pada 1 November 2023, PT Persero Batam mulai mengelola Dermaga Utara melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan Aset Dalam Ruang Lingkup Pemerintah (DRPI), menggunakan sistem manajemen bongkar muat Batam Terminal Operating System (B-TOS).
Data Badan Usaha Pelabuhan menunjukkan bahwa waktu tunggu kapal (berthing time) menurun hingga 50 persen setelah pengoperasian satu unit STS Crane. Volume kontainer pada 2024 meningkat menjadi 420 ribu TEUs, naik 18 persen secara tahunan (year-on-year) dan mencakup 84 persen dari total volume pelabuhan Batam. Selain itu, kunjungan kapal mencapai 3.243 unit, meningkat 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Li Claudia menambahkan, pada Tahap 2 ini, Pelabuhan Batu Ampar juga akan menerima dua unit Harbor Mobile Crane dan 12 unit Rubber-Tyred Gantry Crane (RTG) secara bertahap. Kelima STS Crane yang tersedia akan meningkatkan kapasitas pelabuhan dari 350.000 TEUs menjadi 900.000 TEUs, dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.
“Kami akan segera melakukan commissioning test sebagai langkah akhir sebelum pengoperasian resmi pada Agustus 2025. Semoga seluruh proses berjalan lancar,” pungkasnya.**