MATAPEDIA6.com, BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengambil langkah nyata dalam mengatasi persoalan banjir yang selama ini menjadi tantangan besar di wilayah Batam, dari normalisasi saluran air hingga rencana pembangunan kolam retensi berkonsep eco park.
Deputi Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto, mengungkapkan salah satu penyebab utama banjir adalah minimnya sistem drainase yang memadai, termasuk banyaknya saluran air yang tersumbat oleh sedimentasi.
“Mungkin pada saat pembangunan dulu belum memperhitungkan dampak jangka panjang,” ujar Mouris saat kunjungannya ke kantor Pemko Batam, Rabu (3/9/2025).
BP Batam bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air telah menyusun strategi penanganan banjir yang terbagi dalam tiga tahap utama.
Tahap pertama, yakni langkah jangka pendek, fokus pada normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang masih berupa saluran alami.
Baca juga: Perluasan Wilayah KPBPB Batam, BP Batam Gelar Konsultasi Publik Rancangan Perubahan PP 46/2007
Upaya ini sudah menunjukkan hasil positif dengan berkurangnya frekuensi banjir di beberapa titik.
Selanjutnya, langkah jangka menengah adalah membuka saluran hilir baru sebagai jalur keluar air ke laut dan mengganti gorong-gorong lama dengan box culvert untuk memperlancar aliran drainase.
“Beberapa titik di Kondial dan Pekong sudah mulai kami lakukan penggantian,” jelas Mouris.
Untuk jangka panjang, BP Batam berencana mengganti gorong-gorong penyeberangan yang selama ini menjadi hambatan aliran air dengan jembatan, mulai tahun 2026.
Banyak gorong-gorong berbentuk box culvert yang menyempitkan alur air sehingga menyebabkan luapan saat hujan deras.
Selain itu, rencana yang sangat menarik adalah pembangunan kolam retensi yang mengusung konsep eco park.
Baca juga: BP Batam Gelar Workshop Keprotokolan, Cetak Protokol Profesional dan Berwawasan
Kolam ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air hujan sehingga aliran tidak langsung menyebabkan banjir. Menariknya, saat tidak hujan, kolam ini akan menjadi ruang terbuka hijau yang asri dan ramah lingkungan, dapat dinikmati masyarakat sebagai taman publik.
Konsep ini terinspirasi dari keberhasilan proyek serupa di Jakarta yang tidak hanya efektif mengurangi banjir, tetapi juga menambah nilai estetika dan fungsi sosial ruang publik.
BP Batam juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Batam dan Kementerian Komunikasi untuk memastikan semua rencana ini dapat berjalan sesuai target.
Mouris menegaskan, dengan kombinasi penanganan jangka pendek, menengah, dan panjang ini, kami yakin banjir di Batam bisa diatasi secara signifikan. Kami berkomitmen memberikan manfaat nyata bagi kenyamanan masyarakat.
Upaya ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang membawa perubahan positif dan menciptakan Batam yang lebih hijau, nyaman, dan bebas banjir.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega