MATAPEDIA6.com, BATAM – Pekerja yang tewas tertimpa mesin potong di PT Fuyuan Plastic Industry Tanjunguncang diketahui baru beberapa minggu bekerja sebagai pekerja harian.
Teman Mesah Sembiring (karyawan yang tewas tertimpa mesin potong, red) yang minta namanya tidak dituliskan saat berada di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) menceritakan korban baru beberapa minggu bergabung sebagai pekerja harian lepas di perusahaan tersebut.
Sumber menceritakan beberapa minggu terakhir sebelum libur imlek dan libur pemilu, korban pernah cerita bahwa dirinya tidak sanggup bekerja diperusahaan tempat mereka bekerja.
“Korban ini sudah beberapa kali cerita, dirinya setelah gajian mungkin tidak akan lanjut lagi dan dirinya pengen pulang kampung,” kata Sumber.
Sumber juga mengatakan awal masuk ke perusahaan yang bergerak di bidang plastik tersebut korban sebagai operator mesin potong.
“Yang kita kerjakan itu kan sortir plastik, jadi bahan produksi itu plastik yang didatangkan dari luar negeri yang sudah dipacking rapi. Jadi mesin yang menimpa korban ini mesin untuk pemotong tali,” kata sumber.
Sumber juga menceritakan kejadian yang membuat sahabatnya itu menghembuskan napas terakhir yakni Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 08.15 WIB.
“Tadi itu saat kejadian posisinya belum bekerja, masih persiapan,” kata Sumber.
Mereka persiapan kerja karena sebelumnya libur hari pencoblosan suara.
“Tadi itu korban sedang ganti baju, sementara operator forklift sedang mengambil barang yang tidak jauh dari mesin yang menimpa korban,” katanya.
Saat barang diambil tiba-tiba mesin potong tersebut terbalik.
“Saya kurang tahu persis apakah tersenggol ada terdorong forklift. Yang jelas mesin itu terbalik dan langsung menimba korban,” kata sumber.
Sumber melanjutkan saat mesin terbalik mesin juga menimpa kabel listrik, sehingga terdengar suara benturan sangat keras dan sempat juga mengeluarkan percikan api.
“Kami tadi bersama pekerja harian dan juga borongan langsung lari keluar,” katanya.
Dia juga mengatakan pengawas lapangan juga langsung menyuruh semua pekerja keluar dari perusahaan dan langsung disuruh pulang.
“Kami tidak tahu posisi korban seperti apa, karena kami langsung disuruh keluar dan disuruh pulang,” kata Sumber.
Sementara di tempat terpisah Inafis polresta Barelang yang ditemui di Kamar jenazah RSUD EF mengatakan kondisi korban saat ditemukan bagian kepala terjepit dan isi kepala terurai.
“Mesinnya menimpa persis kepala, jadi korban meninggal di tempat,” kata pihak inafis.
Sementara dokter forensik RSUD EF Kota Batam yang ditemui di kamar jenazah mengatakan korban mengalami luka traumatik di bagian kepala.
“Kepala pecah, membuat organ vital tidak berfungsi penyebab kematian korban,” kata dr Indra.
Dia juga menjelaskan luka yang paling parah terdapat dibagikan kepala sebelah kanan, tulang kepala remuk dan bola mata keluar.
“Tadi sudah dibersihkan dan sudah diurus oleh pihak perusahaan dan juga keluarga. Jenazah sendiri sudah diserahkan kepada keluarga dan rencananya akan diterbangkan langsung ke kampung halaman di Sumatera Utara,” kata dr Indra.
Sementara pihak perusahaan yang ada di kamar jenazah RSUD EF, selalu berusaha menghindar dari pewarta saat hendak dimintai keterangan.
Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Batu Aji Iptu M.Yuda Firmansyah yang dimintai keterangan belum bersedia memberikan keterangan.
Penulis: Luci | Editor: Zalfirega.