MATAPEDIA6.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani beberkan tips bagi perempuan untuk bisa jadi pemimpin. Salah satunya memiliki kompetensi teknis sesuai bidang institusi yang dipimpin.
Saat mengisi Seminar dan Musyawarah Nasional V Dharma Wanita Persatuan di Jakarta, Rabu (18/9/2024), Sri Mulyani mengungkapkan perempuan punya keunggulan yaitu lebih sensitif, punya kepekaan, dan lebih memiliki empati.
Menurutnya, hal tersebut tidak identik dengan kelemahan tetapi justru merupakan sumber kekuatan.
Sebagai salah satu menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan beberapa hal yang menurutnya perlu dipersiapkan perempuan agar bisa menjadi pemimpin.
“Karena memang harapan kepada seorang pemimpin, entah dari anak buahnya, entah dari stakeholder nya, atau institusi publik seperti saya Kementerian Keuangan yang merupakan bendahara negara, itu harapan dari masyarakat sangat tinggi. Sehingga memang yang pertama harus memahami ya, harus dikerjakan, itu kompetensi, technicalities itu penting,” ujarnya dalam
Dia juga memaparkan seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk bisa melihat, merasakan, dan kemudian memahami emosional dari apa yang dipimpin, environment yang dipimpin.
“Kalau public policy kita merasakan masyarakat melihat ke kita dan bagaimana mereka kemudian apakah mereka ada harapan, apakah mereka itu bangga, atau mereka kecewa, atau mereka marah itu kita bisa jauh lebih sensitif,” tambahnya.
Sri Mulyani menggarisbawahi pentingnya perempuan sebagai pemimpin untuk tetap memiliki rational thinking yang kuat sehingga mampu membuat keputusan.
“Kalau kita hanya melow-melow saja ancur ya jadinya. Kita boleh tersentuh tapi kemudian kita bawa ke atas yaitu ke pikiran kita apa yang harus dilakukan dan kadang waktu itu tidak di pihak kita, tidak berpihak. Jadi kita harus berpikir cepat, membuat keputusan cepat, tepat,” tegasnya.
Sri Mulyani juga menjelaskan pemimpin juga harus memiliki integritas, bisa menumbuhkan motivasi dari anak buah, dan juga profesional.
“Jadi itu yang menurut saya laki perempuan harus punya kompetensi, punya integritas dan profesional. Profesional means you establish relationship itu basisnya adalah pekerjaan. Tidak berarti kemudian enggak punya empati,” terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menekankan agar perempuan bisa memberikan nilai tambah sehingga bisa menjulang lebih sebagai pemimpin.
“Satu, perempuan tadi adalah empatinya dan kepekaannya biasanya di atas laki-laki. Gunakan itu untuk membuat Anda mampu memahami denyut organisasi, memahami environment di mana Anda beroperasi, di mana stakeholder-nya bermacam-macam,” terangnya.
Dia juga menambahkan sebagai perempuan gunakan keperempuan itu sebagai plus poin.
“Jadi keperempuan Anda menciptakan Anda sebagai seorang pemimpin yang humanis. Itu adalah kehebatan dari seorang perempuan yang harus Anda kejar,” kata Sri Mulyani.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon