Calon PMI Ilegal Bayar Rp 14 Juta, Dijanjikan Kerja Diperkebunan Sawit di Malaysia

Rabu, 11 Desember 2024 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Empat calon PMI Ilegal yang berhasil diselamatkan oleh anggota KP Bharata-8004 Baharkam Mabes Polri yang sedang Patroli di perairan Kepri, Selasa (10/12/2024). Matapedia6.com/ Luci

Empat calon PMI Ilegal yang berhasil diselamatkan oleh anggota KP Bharata-8004 Baharkam Mabes Polri yang sedang Patroli di perairan Kepri, Selasa (10/12/2024). Matapedia6.com/ Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal bayar hingga Rp 14 juta kepada pelaku bernama J, biaya perjalanan dan hingga sampai dan bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Sayangnya, impian empat calon PMI ilegal asal lombok tersebut berakhir di tangan aparat penegak hukum. Setelah ditangkap anggota KP Bharata-8004 Baharkam Mabes Polri yang sedang Patroli di perairan Kepri, Selasa (10/12/2024).

Kasubdit Patroliair Korpolairud Baharkam Polri, Kombes Pol Dadan, menjelaskan modus operandi pelaku J dengan menjanjikan perjalanan resmi ke Malaysia dengan semua biaya perjalanan ditanggungnya, sementara korban hanya perlu membawa baju dan identitas.

Para korban diminta membayar Rp 14 juta sebagai biaya keberangkatan hingga sampai ke Malaysia dan bekerja di perkebunan Sawit.

Dadan mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan jika melihat dan mengetahui adanya aktifitas perdagangan manusia.

“Jangan mudah percaya pada janji manis. Perjalanan resmi adalah satu-satunya cara untuk bekerja di luar negeri dengan aman,” tegasnya.

Di tempat yang sama Samsul, salah satu korban, menceritakan perjalanan pahitnya di kampung halamannya di Lombok, hanya bekerja sebagai buruh tani dan tukang bangunan serabutan

Bahkan untuk mendapatkan Rp 14 juta, Samsul meminta tolong kepada saudaranya untuk menggadaikan motor agar bisa ikut mengadu nasib di negeri Jiran tersebut.

Namun apa yang menjadi harapan nya untuk mengadu nasib di negeri jiran sudah pupus dan mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya di Lomnok.

Meski berat memikirkan utang yang harus dilunasi di Kampung halaman, Samsul merasa bersyukur karena sudah tahu resiko yang akan mereka hadapi di dihari yang akan datang bahkan dalam perjalanan menuju Malaysia.

“Rasanya ingin menangis, malu sama keluarga. Tapi ini mungkin sudah nasib. Saya rindu istri dan anak-anak saya,” kata Samsul.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

Berita Terkait

Diduga Masalah Rumah Tangga dan Ekonomi, Pria di Bengkong Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Wanita Malam di Bukit Senyum Ditikam Pelanggan Gara Gara Tarif Terlalu Mahal
Pencurian Rp 210 Juta dari Mobil di Parkiran KFC Tiban Masih Misterius, Polisi Tunggu Keterangan Korban
Ditpolair Polda Kepri Ajak Kapal Asing Melapor Jika Jadi Korban Perompakan
BC Batam Gagalkan Penyelundupan 327 iPhone di Bandara Hang Nadim, Tiga Tersangka Diamankan
Cekcok di Pub Batam Berujung Pengeroyokan, Polisi Amankan Empat Pelaku
Oknum KSOP Terancam 12 Tahun Penjara, Subdit I Ditresnarkoba Polda Kepri Kejar Target Pemberkasan Tersangka
DPRD Batam Desak Evaluasi Total Lapas Batam, 7 Warga Binaan Diciduk Simpan Sabu Siap Edar

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 23:40 WIB

Diduga Masalah Rumah Tangga dan Ekonomi, Pria di Bengkong Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:05 WIB

Wanita Malam di Bukit Senyum Ditikam Pelanggan Gara Gara Tarif Terlalu Mahal

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:25 WIB

Pencurian Rp 210 Juta dari Mobil di Parkiran KFC Tiban Masih Misterius, Polisi Tunggu Keterangan Korban

Rabu, 16 Juli 2025 - 21:40 WIB

Ditpolair Polda Kepri Ajak Kapal Asing Melapor Jika Jadi Korban Perompakan

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:41 WIB

BC Batam Gagalkan Penyelundupan 327 iPhone di Bandara Hang Nadim, Tiga Tersangka Diamankan

Berita Terbaru