DJ Stevanie Maafkan Pelaku Pengeroyokan, Kapolres Sebut Sudah Ada Upaya Damai

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai penangkapan aktivis Kota Batam Yusril Koto, Senin (28/4/2025). Matapedia6.com/Luci

Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai penangkapan aktivis Kota Batam Yusril Koto, Senin (28/4/2025). Matapedia6.com/Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Sorotan publik atas kasus pengeroyokan terhadap DJ Stevani yang terjadi di First Club Batam pada Sabtu (7/6/2025) akhirnya menemukan titik terang.

Insiden yang sempat menghebohkan jagat hiburan malam itu kini resmi diselesaikan melalui pendekatan damai yang mengedepankan hati nurani dengan Restorative Justice (RJ).

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, saat dikonfirmasi pada Jumat (13/6/2025), membenarkan bahwa perdamaian telah dicapai melalui mediasi antara pihak korban dan pelaku.

“Iya benar, kedua belah pihak sudah melakukan mediasi dan sepakat berdamai. Korban juga telah mengajukan pencabutan laporan serta permohonan penyelesaian melalui RJ,” ujar Zaenal.

Keputusan ini dinilai sebagai langkah bijak dari DJ Stevani, yang memilih jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan yang menimpanya.

Meski mengalami luka fisik dan trauma psikologis akibat insiden tersebut, ia menunjukkan sikap terbuka untuk memaafkan setelah melalui proses mediasi yang difasilitasi aparat kepolisian.

Menurut Kapolresta, penyelesaian perkara secara restoratif merupakan refleksi dari sistem hukum yang kini mulai beralih pada pendekatan yang lebih manusiawi.

“Jika pelaku dan korban telah sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan, maka kami fasilitasi. Proses hukum yang sudah dilaporkan pun dapat diselesaikan melalui RJ,” tambahnya.

Zaenal menegaskan, penerapan Restorative Justice ini tidak asal dilakukan, tetap melakukan kajian dan verifikasi terhadap syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.

“Restorative Justice menjadi alternatif sistem hukum kita saat ini, yang mengedepankan dialog dan musyawarah antara korban dan pelaku,” kata Zaenal.

Namun meski demimian Zaenal mengatakan polisi tetap lakukan kajian sesuai prosedur, dan jika terpenuhi syaratnya, maka perkara akan dihentikan.

DJ Stevani sendiri hingga kini memilih menenangkan diri dari sorotan publik.

Namun berbagai dukungan terus mengalir dari komunitas DJ dan pelaku industri hiburan malam di Batam.

Penulis : Luci

Editor : Zalfirega

Berita Terkait

Polresta Barelang Bongkar Sindikat Penipuan Hipnotis Internasional, Dua WNA Tiongkok Terlibat
Selain Uang Palsu Marak, Geng Motor dan Begal Buat Resah Warga Kota Jambi
Polsek Sagulung Ringkus Remaja Diduga Pelaku Pencabulan Anak, Bukti CCTV Jadi Kunci
Pasang CCTV Mini di Kamar Mandi Kos, Pria 30 Tahun Ditangkap Polisi
Marak Peredaran Uang Palsu, Pedagang di Jambi Jadi Sasaran
Honorer Pemko Batam Tolak Damai dengan Oknum Istri Polisi, Kuasa Hukum Korban Siapkan Laporan Baru
Polisi Bekuk Pria Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur saat Bekerja di Batam
Polda Kepri Ungkap Kasus Pemalsuan Dokumen Asuransi di Lingga, Tersangka Raup Ratusan Juta

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 22:34 WIB

Polresta Barelang Bongkar Sindikat Penipuan Hipnotis Internasional, Dua WNA Tiongkok Terlibat

Minggu, 21 September 2025 - 14:31 WIB

Selain Uang Palsu Marak, Geng Motor dan Begal Buat Resah Warga Kota Jambi

Sabtu, 20 September 2025 - 16:32 WIB

Polsek Sagulung Ringkus Remaja Diduga Pelaku Pencabulan Anak, Bukti CCTV Jadi Kunci

Sabtu, 20 September 2025 - 14:54 WIB

Pasang CCTV Mini di Kamar Mandi Kos, Pria 30 Tahun Ditangkap Polisi

Kamis, 18 September 2025 - 22:00 WIB

Marak Peredaran Uang Palsu, Pedagang di Jambi Jadi Sasaran

Berita Terbaru