MATAPEDIA6.com, BATAM – Komisi III DPRD Kota Batam segera jadwalkan turun ke lapangan cek ke lokasi pemotongan bukit di depan Top 100 Tembesi, Batuaji, Kota Batam. Langkah ini menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait dampak aktivitas tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Arlon Veristo, mengungkapkan pihaknya menerima laporan keresahan warga Tembesi Raya.
Mereka khawatir pemotongan bukit itu berpotensi menimbulkan banjir dan masalah lingkungan di sekitar permukiman.
“Nanti kita cek dulu. Kalau memang sudah memiliki izin, tentu segala ketentuan harus dipenuhi dan dampaknya terhadap warga sudah diperhitungkan,” ujar Arlon, Minggu (14/9/2025).
Arlon menambahkan, belakangan Pemko Batam di bawah kepemimpinan Wali Kota Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra sedang fokus menuntaskan persoalan banjir.
Karena itu, setiap aktivitas pembangunan yang justru menimbulkan masalah baru harus ditangani serius.
Baca juga: Komisi III DPRD Batam Soroti Penimbunan Daerah Resapan Air dan Hutan Bakau di Dapur 12 Sagulung
“Kami menerima laporan dari warga pemotongan bukit ini dikhawatirkan memperparah banjir. Jangan sampai investasi yang datang justru menyusahkan masyarakat,” tegas Arlon.
Menurutnya, jika terbukti melanggar aturan atau menimbulkan dampak negatif, Komisi III akan meminta BP Batam untuk meninjau ulang hingga mencabut izin kegiatan tersebut.
Sebelumnya, warga Tembesi Raya mengeluhkan pemotongan bukit yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir di depan Top 100 Tembesi.
Selain menyebabkan debu beterbangan di siang hari, setiap hujan deras, jalan masuk permukiman mereka kerap tergenang lumpur dari arah bukit.
“Sudah beberapa kali kami sampaikan ke pihak kelurahan, aktivitasnya sempat berhenti, tapi kemudian jalan lagi,” kata Lasman, warga Tembesi Raya.
Hal senada disampaikan Ketua LPM Kelurahan Kibing, Marius Situmorang, dimana bukit di kawasan tersebut merupakan daerah tangkapan air. Jika terus dipotong, risiko banjir di Tembesi Raya akan semakin besar.
“Nanti air dari bukit akan langsung turun ke Tembesi Raya. Kalau hujan deras, jelas rawan banjir,” ujarnya.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega