MATAPEDIA6.com, JAKARTA– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng kementerian/lembaga, industri jasa keuangan, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat budaya menabung sejak dini. Langkah ini diyakini menjadi fondasi penting dalam merencanakan masa depan sekaligus mendorong pembangunan negeri.
Komitmen itu mengemuka dalam peringatan Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 yang berlangsung di Jakarta, Jumat (22/8), dengan mengusung tema CEMERLANG – Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang.
Acara di Gedung Dhanapala, Kompleks Kementerian Keuangan, dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara, Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta jajaran pimpinan kementerian/lembaga dan industri jasa keuangan. Lebih dari 1.000 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan turut meramaikan kegiatan ini.
Airlangga Hartarto, yang juga menjabat Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), menegaskan menabung sejak kecil menjadi bekal kemandirian.
Baca juga:OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
“Anak-anak harus terbiasa menabung agar tidak selalu bergantung pada orang tua. Dengan menabung, mereka bisa mandiri membelanjakan uang tanpa harus meminta izin setiap saat,” ujarnya dikutip dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).
Senada, Mirza Adityaswara menekankan bahwa tabungan masyarakat menjadi sumber penting bagi pembiayaan ekonomi nasional.
“Mulailah menabung sejak kecil, berapa pun jumlahnya. Tabungan ini akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan usaha, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan,” jelasnya.
Sementara itu, Friderica Widyasari Dewi mengingatkan bahaya perilaku konsumtif dan pinjaman online ilegal.
“Belilah barang sesuai kebutuhan dengan uang hasil menabung, bukan dari berutang. Generasi muda harus hati-hati agar tidak terjebak pola hidup konsumtif yang merugikan masa depan,” tegasnya.
Melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang mencakup Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak, sebanyak 88 persen atau 58,32 juta pelajar Indonesia kini memiliki rekening tabungan, dengan total simpanan menembus Rp34 triliun.
Pada periode HIM 2025 (1 Juli–10 Agustus), tercatat pembukaan 263.109 rekening pelajar baru dengan total nominal tabungan mencapai Rp338,6 miliar. Selain itu, terdapat 4.283 kegiatan sosialisasi yang melibatkan lebih dari 334 ribu peserta, serta lebih dari 120 ribu program Bank Goes to School di 101 ribu sekolah seluruh Indonesia.
Literasi Keuangan Masif
Selain HIM, OJK juga menginisiasi Bulan Literasi Keuangan (BLK) sebagai bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
Sepanjang Mei–Agustus 2025, OJK menggelar Kick Off BLK di 81 kabupaten/kota dan 19 provinsi, menyelenggarakan 7.293 kegiatan literasi keuangan di 415 kabupaten/kota, serta mempublikasikan lebih dari 4.225 konten kampanye yang menjangkau 100 juta pemirsa.
Puncak BLK ditandai dengan penganugerahan Financial Literacy Award dan KEJAR Award. Penghargaan ini diberikan kepada perbankan, lembaga jasa keuangan, satuan pendidikan, hingga pemerintah daerah yang dinilai aktif mendorong literasi dan inklusi keuangan.
Penerima Penghargaan
- Financial Literacy Award diberikan kepada pelaku industri seperti BCA, Pegadaian, Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, Allianz Life, hingga pemerintah daerah Jawa Barat, Bandung, dan Maros.
- KEJAR Award diraih oleh sejumlah bank, antara lain BRI, BCA, BSI, Bank DKI, serta sekolah-sekolah yang aktif mendorong pelajar menabung.
Menuju Generasi Emas 2045
Rangkaian kegiatan HIM dan BLK 2025 membuktikan komitmen bersama memperkuat akses keuangan dan menanamkan kesadaran finansial di kalangan generasi muda.
OJK menegaskan, kebiasaan menabung bukan hanya membentuk kemandirian, tetapi juga memperkokoh fondasi ekonomi nasional. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda yang cerdas finansial menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Editor: Zalfirega