MATAPEDIA6.com, PADANG – Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dilanda banjir bandang, sebanyak 29 Nagari (Desa) yang tersebar di 13 kecamatan terendam Banjir, tiga warga ditemukan meninggal dan 2.958 warga harus dievakuasi.
Banjir yang melanda Kabupaten Pariaman tersebut terjadi pada Jumat (8/4/2024). Hal tersebut diakibatkan cuaca ekstrem yang terjadi sejak Rabu (6/4/2024).
Di kutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Padang Pariaman, 800 unit rumah warga tersebar di 13 kecamatan dan 10 hektare sawah masih tergenang banjir dengan ketinggian muka air 30 centimeter – mencapai 3 meter.
Ketinggian muka air tersebut diperparah akibat besarnya volume luapan sungai setempat yang tak mampu membendung hujan deras yang masih mengguyur Padang Pariaman.
Sebanyak 2.958 warga terpaksa dievakuasi ke tenda darurat, atau fasilitas umum, dan beberapa lainnya mengungsi ke tempat sanak-saudara yang aman dari banjir dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya di Parik Malintang mengatakan akibat banjir tersebut sejumlah jembatan dan sawah rusak, serta rumah warga dan fasilitas ibadah terendam air.
Warga yang terdampak banjir sempat ke lokasi yang lebih aman, menunggu kondisi cuaca aman dan banjir surut.
Adapun nagari atau Desa yang terdampak banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis yakni Kampuang Galapung Ulakan dan Manggopoh Palak Gadang, di Kecamatan Nan Sabaris, yakni Padang Kandang Pulau Aia, di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang yakni Sintuak, Toboh Gadang Timur, sementara di Kecamatan V Koto yakni Kapalo Hilalang di Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, dan Campago.
Sedangkan bencana longsor di Nagari Kudu Gantiang di Kecamatan V Koto Timur, Campago di Kecamatan V Koto, Balah Aia dan Lareh Nan Panjang di Kecamatan VII Koto, serta Tandikek di Kecamatan Patamuan.
Saat ini untuk kondisi banjir di Padang Pariaman sudah mulai surut, namun cuaca masih turun hujan.
BNPB Padang Pariaman masih berjaga beberapa lokasi dan menghimbau warga agar tidak kembali ke desa, sebelum kondisi dinyatakan aman.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Editor: Redaksi