Pemko Batam Ajukan Perubahan Perda Lingkungan Hidup, Seimbangkan Investasi dan Kelestarian Alam

Rabu, 10 September 2025 - 21:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat menyerahkan berkas perubahan terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam rapat paripurna DPRD Kota Batam, di ruang sidang utama, Rabu (10/9/2025). Matapedia6.com/Luci

Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat menyerahkan berkas perubahan terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam rapat paripurna DPRD Kota Batam, di ruang sidang utama, Rabu (10/9/2025). Matapedia6.com/Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Pemerintah Kota Batam mengajukan perubahan terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Usulan ini disampaikan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam rapat paripurna DPRD Kota Batam, di ruang sidang utama, Rabu (10/9/2025).

Menurut Amsakar, perubahan tersebut dilakukan karena sebagian besar isi perda lama sudah tidak relevan dengan perkembangan regulasi nasional.

Bahkan, lebih dari separuh substansi akan diperbarui sehingga nama perda pun berubah menjadi Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Materi muatan Perda Nomor 4 Tahun 2016 sudah banyak tertinggal. Sejumlah peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang terbit belakangan memberi dampak besar terhadap substansinya. Karena itu perlu penyesuaian menyeluruh,” ujarnya.

Baca juga: APBD Batam 2026 Rp 4,7 Triliun Disepakati, Fraksi DPRD Soroti Ekonomi, Banjir, hingga UMKM

Beberapa regulasi baru yang menjadi acuan perubahan antara lain PP Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha di Daerah, PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Selain itu, Permen LHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Persetujuan Teknis juga menjadi rujukan penting.

Amsakar menambahkan, sejumlah hal krusial ikut mengalami perubahan, misalnya penyebutan izin lingkungan yang kini menjadi persetujuan lingkungan, serta penerapan baku mutu lingkungan sebagai tolok ukur pencemaran.

Pemko Batam juga akan melayani penyusunan dokumen lingkungan khusus untuk wilayah di luar Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Ia menegaskan, perubahan ini sejalan dengan amanat UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang memberi kewenangan pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan, melakukan pengawasan, hingga menegakkan hukum di bidang lingkungan.

“Perubahan ini bukan hanya soal penyesuaian hukum. Tujuannya juga memberi kemudahan investasi di Batam, sekaligus memastikan pemerintah tetap menjalankan tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Karena perubahan materi mencapai lebih dari 50 persen, judul dan format Ranperda turut disesuaikan sesuai aturan penyusunan perundang-undangan.

Ranperda ini sudah masuk dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Kota Batam Tahun 2025 yang disepakati bersama Pemko dan DPRD.

Pemko Batam berharap, melalui regulasi baru ini, pengelolaan lingkungan hidup di kota industri tersebut dapat lebih sinkron dengan kebijakan pusat, memberi kepastian hukum bagi investor, sekaligus melindungi kualitas lingkungan bagi masyarakat.

Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

Berita Terkait

APBD Batam 2026 Rp 4,7 Triliun Disepakati, Fraksi DPRD Soroti Ekonomi, Banjir, hingga UMKM
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di SMKN 1 Batam
Pendaftaran Seleksi Jabatan Tinggi Pratama Ditutup, BKPSDM Batam Terima 20 Berkas
Puluhan Mantan dan Karyawan PT McDermott Bersama Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Demo di DPRD Batam
Kapolda Kepri Tinjau Makan Bergizi Gratis di SDN 001 Nongsa
Dua Kelurahan di Sengkuang Krisis Air Hampir Satu Tahun, Amsakar Ultimatum ABH Tiga Bulan Harus Beres
APBD Batam 2026 Diproyeksikan Rp 4,73 Triliun, Prioritas SDM dan Infrastruktur
Kejari Batam Dalami Dugaan Korupsi Pajak Hotel Da Vienna, Puluhan Dokumen Disita

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 21:16 WIB

Pemko Batam Ajukan Perubahan Perda Lingkungan Hidup, Seimbangkan Investasi dan Kelestarian Alam

Rabu, 10 September 2025 - 17:37 WIB

APBD Batam 2026 Rp 4,7 Triliun Disepakati, Fraksi DPRD Soroti Ekonomi, Banjir, hingga UMKM

Rabu, 10 September 2025 - 11:32 WIB

Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di SMKN 1 Batam

Selasa, 9 September 2025 - 20:53 WIB

Puluhan Mantan dan Karyawan PT McDermott Bersama Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Demo di DPRD Batam

Selasa, 9 September 2025 - 20:21 WIB

Kapolda Kepri Tinjau Makan Bergizi Gratis di SDN 001 Nongsa

Berita Terbaru

Video Story

Video: Wapres Gibran Tinjau Makan Bergizi di Batam

Rabu, 10 Sep 2025 - 20:21 WIB

Sidang tuntutan kasus dugaan pelanggaran ITE Yusril Koto di Pengadilan Negeri Batam pada Selasa (9/9/2025). Foto:Istimewa

Hukum Kriminal

Jaksa Tuntut Yusril Koto 1 Tahun Penjara di Kasus Dugaan ITE 

Rabu, 10 Sep 2025 - 17:21 WIB