MATAPEDIA6.com, BATAM – Saat gemuruh suara lantunan ayat suci menggema di Halaman Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Rabu (30/4/2025) malam, terdapat kisah penuh haru dan kebanggaan dari anak-anak dari Kecamatan Sagulung.
Untuk keempat kalinya secara berturut-turut, kafilah Kecamatan Sagulung berhasil merebut Juara Umum dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) XXXIII tingkat Kota Batam.
Bagi warga Sagulung, kemenangan ini bukan sekadar soal piala atau gelar juara. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras, ketekunan, dan semangat juang yang tak pernah padam.
“Ini bukan hanya tentang meraih gelar, tapi tentang menjaga tradisi dan semangat untuk terus mencintai Al-Qur’an,” ungkap Muhammad Hafiz Rozie, Camat Sagulung, dengan penuh bangga pada Matapedia6, Kamis (1/5/2025).
Melalui prestasi ini, Sagulung mengukir sejarah baru, bukan hanya sebagai kampung biasa, tetapi sebagai daerah yang mampu mencetak generasi muda yang berbakat dan berprestasi. Meskipun dihadapkan dengan tantangan zaman yang kian kompleks, kafilah Sagulung justru tampil sebagai simbol harapan dan kebangkitan.
“Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini, adalah bagian dari sejarah besar yang kita bangun bersama,” ujar Hafiz, menambahkan pesan bijak yang menginspirasi. Dengan kemenangan ini, diharapkan warga Sagulung semakin merasa aman, damai, dan sejahtera, serta semakin mencintai tradisi keilmuan Islam yang telah diwariskan secara turun-temurun.
“Semoga bisa mengharumkan nama Kota Batam nantinya di tingkat provinsi maupun nasional dan dengan kemenangan ini mudah-mudahan menjadikan warga Sagulung semakin aman, damai, dan sejahtera,” sebut dia.
Di balik keberhasilan ini, ada banyak cerita tentang ketekunan yang tak terungkapkan, yang tentunya melalui dukungan berbagai pihak. “Semua ini berkat kerja keras bersama—dari guru ngaji hingga orang tua yang terus mendampingi anak-anak kami,” ungkap salah satu pelatih kafilah dengan mata berkaca. Ada ikatan emosional yang erat antara para peserta, pelatih, dan orang tua mereka, yang selama ini terus mendukung dan memberikan semangat.
Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Setdako Batam, Firmansyah, yang mewakili Wali Kota Batam untuk menutup ajang ini, memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras semua pihak.
“Ini bukan sekadar lomba, ini adalah panggung untuk generasi muda mencintai Al-Qur’an dan menumbuhkan kecintaan pada ilmu agama,” ujarnya. Kalimat bijak ini menggambarkan bahwa lebih dari sekadar kompetisi, MTQH adalah tempat untuk menumbuhkan semangat keagamaan dan kecintaan pada ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda.
MTQH XXXIII Kota Batam tahun ini diikuti oleh 574 peserta dari 12 kafilah yang bertanding dalam berbagai cabang lomba, mulai dari Tilawah, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, hingga Kaligrafi dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an. Namun, perhatian banyak orang tertuju pada Sagulung, bukan hanya karena mereka berhasil meraih juara, tetapi karena mereka membuktikan bahwa dari sebuah kampung kecil pun, bisa lahir cahaya terang yang menerangi Kota Batam.
Kemenangan kafilah Sagulung adalah simbol dari kekuatan komunitas, semangat kolektif, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Sebuah bukti bahwa, di tengah kemajuan zaman, nilai-nilai tradisional tetap bisa menjadi landasan untuk meraih prestasi gemilang.
Penulis:Dhea|Editor:Zalfirega