MATAPEDIA6.com, BATAM – Spanduk penolakan warga Permata Baloi, khususnya di Cluster Manggo Blok G1 hingga G20, yang menolak pembukaan akses jalan dari Baloi Apartemen ke lingkungan mereka, mendadak hilang pada Kamis (18/4/2025) malam.
Hilangnya spanduk yang sebelumnya terpampang jelas di pagar beton dekat akses masuk ke bibir sungai di samping Apartemen Baloi ini sontak menimbulkan pertanyaan di kalangan warga.
Hingga Jumat pagi, spanduk itu sudah tidak lagi terlihat di lokasi.
Salah seorang warga, Acay, mengaku terkejut saat mengetahui spanduk yang mereka pasang hilang begitu saja tanpa jejak.
“Pagi-pagi kami bangun, spanduk yang kemarin sore masih terpasang, tiba-tiba sudah hilang. Tidak ada yang tahu siapa yang mengambilnya,” ujarnya.
Spanduk itu sendiri berisi pernyataan tegas dari warga yang menolak keras pembukaan akses jalan dari Apartemen Baloi ke Permata Baloi.
Selain itu, warga juga meminta pihak terkait untuk segera membongkar timbunan yang menutup aliran sungai di samping apartemen.
Ketua RT 05/RW06 Perumahan Kezia, Ade, juga mengaku heran atas hilangnya spanduk tersebut.
Bahkan, menurutnya, ada dua spanduk yang dipasang warga satu dari warga Permata Baloi dan satu lagi dari warga Perumahan Kezia yang juga memprotes penimbunan di area Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Spanduk itu kami pasang di pagar tembok, tidak mengganggu siapa pun atau akses umum. Tapi anehnya malah dicabut. Ini jelas mencurigakan,” kata Ade.
Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang merasa terganggu atau tidak senang dengan aksi protes warga tersebut.
“Kemungkinan besar ini ulah oknum yang memiliki kepentingan, baik yang berkaitan dengan apartemen maupun penimbunan sungai. Kalau tidak ada kepentingan, kenapa harus dicabut?” tegasnya.
Hingga saat ini, spanduk tersebut belum diketahui keberadaannya.
Warga berharap permasalahan ini segera mendapat perhatian dari pihak berwenang, terutama terkait dampak lingkungan dari timbunan di sekitar sungai dan rencana pembukaan akses jalan yang dinilai merugikan mereka.
Penulis: Luci |Editor: Meizon