MATAPEDIA6.com, BATAM – Zul Bahri (26). Inilah nama pelaku pembunuhan Nelwina Tanjung (22), kasir kios sayur di komplek pasar Sagulung blok E nomor 11, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Batam.
Awalnya tingkah dan lakunya disukai pedagang di Pasar Sagulung, karena terkenal ramah, sopan, periang dan mudah tertawa.
Bahkan selama ini pelaku dikenal baik oleh para pedagang di Pasar Sagulung. Namun setelah kejadian pada Jumat (5/7/2024) lalu. Semua berubah.
Zul Bahri yang selama ini dikenal ramah dan sopan itu ternyata pelaku pembunuhan Sadis, terhadap rekan kerjanya yang juga masih keponakannya.
Tidak cukup hanya menghabis nyawa korbannya, ia juga melakukan persetubuhan layaknya suami istri setelah korban tidak bernyawa.
Pada Jumat (2/8/2024) pagi penyidik Polsek Sagulung bersama kejaksaan menggelar rekonstruksi, tampak dengan jelas kesadisan pelaku saat menghabisi nyawa korban.
Dalam rekonstruksi pelaku memperagakan sebanyak 16 adegan, mulai dari awal kejadian hingga pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dari Batam.
Saat kejadian yakni Jumat (5/7) antara pukul 01.00 WIB hingga pukul 02.30 WIB. Berawal pelaku melihat korban dari celah pintu kamar tidak tertutup rapat.
Saat melihat dari celah pintu, korban saat itu tertidur pulas dengan kondisi pakaian daster yang digunakan tersingkap sehingga terlibat bagian paha korban.
Saat itu pelaku masuk ke dalam kamar korban dan meraba paha korban, namun saat pelaku meraba. Tiba-tiba korban bangun membuat pelaku panik hingga menutup mulut korban.
Namun korban berusaha berteriak, saat itu pelaku memukul korban dan mencekik korban.
Korban yang meronta berusaha melepaskan diri. Namun karena tenaga tidak sebanding, akhirnya korban hanya bisa telungkup.
Saat itu pelaku langsung menarik leher korban hingga badan korban berbentuk L, sampai akhirnya korban tidak berdaya dan tidak bergerak.
Tidak cukup sampai disitu setelah korban tidak bernyawa, pelaku menyeret korban ke kamar tempat palaku dengan memegang ketiak korban.
Setelah di dalam kamar Pelaku. Pelaku melucuti pakaian korban dan melakukan persetubuhan layaknya suami istri.
Setelah puas dengan nafsu sesaatnya, pelaku membungkus korban dengan sprei yang ada di kamar pelaku.
Tidak cukup sampai disitu, pelaku turun ke lantai bawa mengambil plastik rapping, selanjutnya merapping korban mulai dari kepala hingga perut. Pelaku juga mengikat kaki korban dengan lakban.
Setelah merapping dan mengikat kaki korban, pelaku selanjutnya membalikkan tempat tidur dan masukkan mayat korban kebawah tempat tidur.
Setelah semuanya merasa aman, pelaku mengumpulkan pakaiannya dan sekitar pukul 04.00WIB, pelaku membangunkan sopir toko yang ada di lantai dua ruko tersebut untuk mengantarnya ke pelabuhan Sagulung.
Saat itu juga pelaku menghubungi pemilik toko yang juga masih ada hubungan keluarga meminta izin untuk pulang kampung karena ada pekerjaan di Pekanbaru.
“Saya telepon tante (pemilik kios) pamit mau kerja ke Pekan Baru. Dan saya turun ke bahwa lantai dua dan bilang ke pekerja lain mau ke pekan Baru,” ujar Zulbahri saat rekonstruksi kasus tersebut.
Sebelumnya diberitakan Kapolsek Sagulung Iptu Rohandi Parlindungan melalui Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Iptu Husnul Afkar menyebut, korban meninggal dunia pada adegan ke dua.
“Korban meninggal pada adegan kedua dan ketiga. Rekonstruksi ini, ada 16 adegan dan yang pemerkosaan ada adegan ke 5,” ujar Iptu Husnul.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega