MATAPEDIA6.com, JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melanjutkan komitmennya mendukung masa depan digital Indonesia yang inklusif. Lewat kampanye #MudahnyaKebaikan yang berlangsung selama Ramadan 2025, Tri mengajak pelanggan berdonasi kuota untuk memperluas akses internet bagi pelajar di daerah terpencil.
Program ini berhasil mengumpulkan 375 TB kuota dari kontribusi pelanggan. Kuota tersebut dikonversi menjadi 1.000 router internet yang disalurkan ke lebih dari 400 sekolah pelosok melalui kolaborasi dengan 1.000 Guru Foundation, organisasi sosial yang memadukan kegiatan traveling dan pengajaran di daerah tertinggal.
Tri melihat kesenjangan digital sebagai tantangan besar. Saat ini, 70% pengguna internet berada di perkotaan, sedangkan hanya 30% berasal dari pelosok. Dengan menyediakan akses digital yang terjangkau dan merata, Tri berupaya menjembatani ketimpangan ini.
“Akses digital adalah fondasi kemajuan. Lewat program ini, Tri ingin memastikan internet membawa manfaat nyata bagi generasi muda di pelosok. Kontribusi pelanggan dan kolaborasi bersama 1.000 Guru Foundation membuat inisiatif ini tak hanya menghadirkan koneksi, tapi juga membuka peluang digital berkelanjutan. Dengan produk Tri yang hemat dan sinyal cepat, kami ingin internet menjadi bekal untuk masa depan yang lebih baik,” ungkap Vivek Mehendiratta, Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
Founder 1.000 Guru Foundation, Jemi Ngadiono, menambahkan, “Kami bangga bisa bekerja sama dengan Tri menghadirkan akses pendidikan yang lebih setara. Dukungan pelanggan Tri terbukti membawa dampak nyata bagi anak-anak di daerah terpencil.”
Sebagai brand yang dekat dengan generasi muda, Tri menawarkan paket isi ulang Happy mulai Rp5.000 dengan harga hemat dan sinyal cepat untuk menunjang aktivitas digital sehari-hari.
Tri berkomitmen mendorong kolaborasi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat. Melalui Sedekah Kuota, Tri membuktikan bahwa kontribusi kecil banyak orang dapat menciptakan perubahan besar — membuka peluang, memperluas akses, dan mendukung masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah.
Baca juga:Indosat Lancar dan Andal di BBC Sei Pelunggut, Ramadan Puas Puluhan Tahun Pakai