MATAPEDIA6.com, BATAM – Proyek perbaikan Jalan Diponegoro, yang lebih dikenal sebagai Jalan Sei Temiang, dari arah Tanjungriau menuju Batuaji, menuai keluhan masyarakat.
Bukannya memberikan kenyamanan, proses perbaikan ini justru membahayakan keselamatan pengendara, terutama saat malam hari.
Pantauan di lapangan terlihat ada empat lubang galian besar di sepanjang jalan, dengan lebar mencapai hampir setengah badan jalan.
Ironisnya, tanda peringatan yang dipasang sangat minim dan hanya berada tepat di depan lubang, membuat pengendara rawan terjebak, terlebih kondisi jalan yang gelap di malam hari.
“Kalau malam, benar-benar berbahaya. Galiannya dalam dan gelap, tanda peringatannya juga seadanya,” ujar Sarno Simanungkalit warga Batuaji yang setiap hari melintasi jalan tersebut, Minggu (4/5/2025).
Sarno mengungkapkan perbaikan sudah berjalan lima hari, namun belum juga menunjukkan perkembangan signifikan.
“Awalnya satu lobang, besoknya jadi dua, sampai sekarang sudah empat. Tapi belum ada yang dicor,” keluhnya.
Selain membahayakan, pengerjaan yang lambat ini juga menyebabkan kemacetan, terutama di sore hari.
Ditambah lagi dengan banyaknya kendaraan berat seperti truk dan kontainer yang melintas, risiko kecelakaan makin tinggi.
Kondisi ini pun mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kota Batam, Tumbur Hutasoit, dirinya menyayangkan pengerjaan yang terkesan lamban dan tidak profesional.
“Jalan ini sekarang jadi alternatif warga Batuaji dan Sagulung menuju Batam Centre, karena Jalan Ahmad Yani dari Kepri Mall ke Muka Kuning sedang diperbaiki dan macet parah,” ujarnya.
Menurut Tumbur, jika memang harus diperbaiki, pengerjaan seharusnya dilakukan dengan cepat dan aman.
“Jangan sampai perbaikan malah jadi perangkap yang mencelakakan pengendara,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Suhar, mengaku pihaknya tidak mengetahui adanya proyek perbaikan di lokasi tersebut.
“Kalau dari DBMSDA tidak ada pekerjaan di Jalan Sei Temiang. Mungkin itu dari BP Batam,” ujarnya singkat.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega