MATAPEDIA6.com, BATAM – Spanduk penolakan penimbunan Sungai Baloi kembali terpasang di Jembatan Baloi, setelah sebelumnya beberapa kali hilang secara misterius.
Warga Perumahan Kezia, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap dampak penimbunan tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Baloi yang belum juga ditangani pemerintah.
Spanduk dengan tulisan tegas, “Warga menolak penimbunan sungai ini. Bahaya banjir! Segera bongkar tanah timbunan ini!” menjadi simbol protes warga yang semakin resah.
Menurut Ketua RT 05/RW 06 Perumahan Kezia, Ade, aksi pemasangan ulang spanduk ini merupakan bentuk keprihatinan warga terhadap kondisi sungai yang semakin memprihatinkan.
“Spanduk sebelumnya sudah beberapa kali hilang. Kami pasang lagi karena kondisi makin darurat. Apalagi cuaca belakangan sering hujan, warga mulai was-was setiap kali hujan turun,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Tanah timbunan di DAS Baloi diketahui telah lebih dari dua bulan dibiarkan begitu saja. Parahnya lagi, timbunan tersebut kini telah ditumbuhi rumput liar, yang menyebabkan penyempitan badan sungai.
Ade menegaskan, setiap hujan deras, warga yang tinggal di bantaran sungai harus segera mengamankan barang-barang mereka karena khawatir banjir datang tiba-tiba.
“Kalau hujan turun, kami langsung siaga. Warga di bantaran sungai langsung beresin barang-barangnya,” ucapnya.
Warga berharap pemerintah segera bertindak, tidak hanya menunggu sampai terjadi korban atau bencana lebih besar.
“Kami minta pemerintah jangan tunggu banjir atau korban dulu baru turun tangan. Segera angkut tanah timbunan itu sebelum terlambat,” tutup Ade.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega