MATAPEDIA6.com, BATAM — PT Batamraya Sukses Perkasa (PT BSP), anak usaha Panbil Group, menepis anggapan telah menelantarkan warga terdampak proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh.
Melalui berbagai langkah nyata, perusahaan menegaskan komitmennya terhadap pemenuhan hak dan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya komunitas Suku Laut di Pulau Tanjung Sauh.
Corporate Marketing Communication Manager Panbil Hospitality Group, Hanna Kurniawati, menyampaikan bahwa PT BSP aktif berdialog dengan warga terdampak untuk menyerap aspirasi dan merumuskan solusi bersama.
“Perusahaan memastikan pemberian ganti rugi yang adil dan sesuai nilai properti masing-masing warga,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).
Ia menyebut bahwa PT BSP membangun infrastruktur dan fasilitas layak di lokasi relokasi, termasuk rumah yang siap huni, air bersih, dan listrik 24 jam.
Baca juga:Panbil Group Siapkan Kaveling untuk Relokasi Warga Tembesi Tower di Sei Daun Piayu Batam
“Komitmen kami bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga keberlanjutan sosial,” ujar Hanna.
Dalam proses relokasi, perusahaan memberdayakan 100 persen tenaga kerja lokal dari Pulau Tanjung Sauh.
Warga dilibatkan dalam pembangunan rumah relokasi, Posko Pengamanan Tiga Pilar, rumah seni budaya di SDN 003 Nongsa, hingga pemindahan lahan pemakaman.
Tak hanya itu, PT BSP juga menggandeng PT Bintan Inti Sukses Abadi (BISA) untuk mendukung kelangsungan hidup warga.
“Bantuan yang diberikan meliputi penggantian kelong (alat tangkap ikan), pemasangan meteran listrik dan air gratis, hingga penyediaan pos keamanan di kawasan relokasi,” paparnya.
Hingga saat ini, kata Hanna, sebanyak 95 unit rumah telah selesai dibangun dan siap dihuni. Selain itu, 77 kavling tanah juga telah diserahkan sebagai bentuk ganti rugi tambahan.
Bagi warga yang memilih membangun rumah sendiri di kemudian hari, perusahaan menyediakan kavling sebagai alternatif.
Proses relokasi dilakukan dengan pendekatan strategis, memilih lokasi yang dekat dengan fasilitas publik seperti sekolah dan rumah ibadah.
“Seluruh pembiayaan pembangunan, termasuk rumah, fasilitas pendukung, dan utilitas, sepenuhnya ditanggung perusahaan, sehingga warga tidak menanggung beban apa pun selama masa transisi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, PT BSP kini tengah menyusun finalisasi program CSR dan pemberdayaan ekonomi jangka panjang bagi warga terdampak.
Kolaborasi terus dibangun dengan komunitas lokal dan mitra strategis untuk memastikan keberlanjutan hubungan antara perusahaan dan masyarakat.
“Bagi kami, kompensasi bukan sekadar kewajiban. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial dan jembatan menuju hubungan saling mendukung antara dunia usaha dan komunitas,” pungkas Hanna.
Baca juga:PT BSP Jamin Hak Warga dan Kelestarian Lingkungan KEK Tanjung Sauh
Editor:Zalfirega