Gas elpiji di salah satu pangkalan wilayah Sagulung, Selasa (17/9/2024). Foto:Zalfi/matapedia
MATAPEDIA6.com, BATAM– Sejumlah warga Sagulung Kota Batam, Kepulauan Riau mengaku sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram sejak satu pekan ini.
Hal ini dikeluhkan Desmi warga Kavling Lama, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Batam, Selasa (17/9/2024).
“Sudah keliling saya cari gas elpiji di seluruh pangkalan, tak kunjung ada. Orang pangkalan bilang kosong,”katanya.
Kekosongan gas elpiji di pangkalan sudah satu pekan belakangan ini membuat warga sulit mendapatkan.
“Sudah dua minggu kosong gas elpiji. Mau cari dimana lagi. Di SPBU yang bisa dijual pun kosong,” ujarnya.
Tak jauh berbeda dengan keluhan Desmi seorang ibu rumah tangga Hutasoit, di wilayah Marina mengaku mengaku kerap kesusahan mencari elpiji.
Warga mencari gas elpiji di pangkalan Kavling Lama Batu Aji, Selasa (17/9). Foto:zal/matapedia
Namun, menurut keterangan dari pangkalan keterlambatan distribusi dari pertamina dan agen.
“Mereka bilang (pangkalan) agen yang belum mengantarkan gas elpiji.” sampainya.
Sementara itu, seorang pemilik pangkalan di Kavling Lama, Batu Aji, Yunimal Hatta, menyebut gas elpiji belum diantar agen sejak satu pekan belakangan.
“Kita sudah bayar dulu ke agen. Tapi gas belum juga diantar. Biasanya dibayar satu hari sudah diantar, tapi sekarang belum juga ada diantar,” ujarnya.
Selain itu, pihak agen mengurangi jatah untuk pangkalan dari awal 200 satu pekan menjadi 100 satu pekan.
“Sudah dikurangi, tapi tidak lancar diantar ke pangkalan. Kalo lancar saja diantar saya rasa cukup,” sebut dia.
Mereka tidak mengetahui keterlambatan gas elpiji masuk. Tidak ada kepastian informasi dari pihak agen maupun dari pertamina.
“Tak ada jawaban yang pasti kapan gas masuk. Kalau melihat jadwal gas masuk sekarang,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, mengklarifikasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di kota bukan karena stok terbatas, tetapi keterlambatan pengiriman dari Pertamina karena cuaca buruk.
Ia menyatakan gas masih mencukupi hingga 2024. Beberapa pangkalan dikenakan sanksi oleh Pertamina karena penjualan gas tidak sesuai prosedur.
“Pendistribusian akan kembali normal dalam beberapa hari dengan stok mencukupi hingga akhir tahun,” ujarnya.
Bahkan pemerintah bersama pertamina juga telah mengadakan operasi pasar gas elpiji 3 kg di wilayah Bengkong dan Botania guna mengantisipasi terjadi kekosongan.
“Kita sudah ekspos di media dan besok rencana akan diadakan operasi pasar wilayah Sagulung dan Batu Aji. Untuk lokasi tempat sedang koordinasi dengan camat,” kata Gustian saat dihubungi.
Humas Pertamina regional Sumbagut, Zaki Mubarrok, menyebut pihaknya tengah investigasi mengenai kekosongan gas elpiji di wilayah Batam.
“Masih sedang di investigasi, jika ada terkait informasi terbaru akan kami sampaikan,” singkat dia melalui pesan WhatsApp.