BI Kepri Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Ketidakpastian Global

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank Indonesia Kepri bersama sejumlah jurnalis gelar kegiatan ‘Capacity Building di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Rabu (30/7/2025). Foto:matapedia

Bank Indonesia Kepri bersama sejumlah jurnalis gelar kegiatan ‘Capacity Building di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Rabu (30/7/2025). Foto:matapedia

MATAPEDIA6.com, JAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Riau memperkuat sinergi dengan media untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama sektor UMKM yang menjadi target ekspor.

Upaya ini dilakukan melalui kegiatan ‘Capacity Building di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Rabu (30/7/2025), yang menghadirkan Tempo Institute sebagai mitra pelatihan.

Asisten Direktur BI Kepri, Adik Afrinaldi, menegaskan bahwa media berperan penting dalam memperkuat literasi publik dan mengawal kebijakan ekonomi.

“Kepri punya potensi besar sebagai gerbang internasional. Dengan sinergi media, kebijakan yang kami keluarkan dapat lebih efektif dan memberi dampak bagi UMKM dan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, BI Kepri juga memaparkan agenda ‘Festival Melayu Pesisir’ pada 21-24 Agustus 2025 yang akan menjadi ajang promosi produk UMKM berorientasi ekspor.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal di tengah data pengangguran Kepri yang masih menempati posisi ketiga tertinggi nasional.

Baca juga:BI Kepri Dorong Digitalisasi UMKM, Nyanyang Apresiasi Penerapan QRIS di Cernival 2025

Ekonom Senior Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Ikhsan Utama, mengulas ketidakpastian ekonomi global pascakenaikan tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap sejumlah negara maju dan berkembang. Kondisi ini diperkirakan menekan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 yang hanya sekitar 3%.

Meski demikian, ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh pada kisaran 4,6–5,4%, ditopang investasi nonbangunan di sektor transportasi, ekspor berbasis sumber daya alam, serta penguatan konsumsi rumah tangga.

BI juga mencatat aliran modal asing masih masuk ke portofolio domestik, dengan cadangan devisa tinggi sebesar 152,6 miliar dolar AS pada akhir Juni 2025.

BI menegaskan komitmennya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, yang pada Juni 2025 menguat 0,34% dibandingkan bulan sebelumnya, sekaligus mendukung daya saing ekspor. Suku bunga acuan juga diturunkan menjadi 5,25% untuk mendorong pertumbuhan kredit dan investasi.

Afrinaldi berharap pelatihan ini meningkatkan kualitas pemberitaan ekonomi daerah sekaligus memperkuat kerja sama lintas instansi dan media.

“Semua langkah ini bertujuan agar kebijakan BI dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian Kepri, terutama UMKM yang bersiap masuk ke pasar ekspor,” katanya.

Baca juga: BI Kepri Gandeng Antara Tingkatkan Kapasitas Jurnalis Ekonomi, Dorong Pemberitaan Berkualitas

Penulis:Zalfirega|Editor:Trio

Berita Terkait

PLN Batam Sabet ENSIA 2025, Berkat Inovasi Lingkungan dan Sosial
Pantun Telkom Indonesia Semarakkan HUT ke-23 Kepulauan Riau
BI Longgarkan Kebijakan, Suku Bunga Acuan ke 4,75 Persen
RUPSLB Telkom 2025 Tetapkan Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi
Indeks Saham, Kompas Investor Baca Arah Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Batam Tembus 6,66 Persen Kunci Rantai Pasok Investasi Nasional
Telkom Optimistis Wujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat Transformasi Strategis
PLN Batam Turun Langsung Sambangi Pelanggan di Hari Pelanggan Nasional

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 22:18 WIB

PLN Batam Sabet ENSIA 2025, Berkat Inovasi Lingkungan dan Sosial

Rabu, 24 September 2025 - 14:07 WIB

Pantun Telkom Indonesia Semarakkan HUT ke-23 Kepulauan Riau

Kamis, 18 September 2025 - 15:13 WIB

BI Longgarkan Kebijakan, Suku Bunga Acuan ke 4,75 Persen

Selasa, 16 September 2025 - 19:32 WIB

RUPSLB Telkom 2025 Tetapkan Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi

Senin, 15 September 2025 - 12:46 WIB

Indeks Saham, Kompas Investor Baca Arah Ekonomi

Berita Terbaru