MATAPEDIA6.com, BATAM-Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau gencarkan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan Gebyar Melayu Pesisir (GMP).
‘Kegiatan ini bertajuk ‘Digitalisasi untuk Transformasi Ekonomi Kepri bagi Kemajuan Negeri” yang diselenggarakan Bank Indonesia setiap tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Suryono, menyebut GMP sendiri momentum percepatan digitalisasi ekonomi dan penguatan UMKM.
“GMP 2024 merupakan salah satu program strategis Provinsi Kepri yang ditujukan untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan penguatan UMKM,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (16/8/2024).
Road to GMP 2024 melibatkan pemerintah daerah, bersinergi meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkelanjutan.
Dalam kegiatan ini akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran UMKM dan fintech, fashion show, seminar nasional, business matching, serta berbagai kompetisi.
“Acara Gebyar Melayu Pesisir menjadi ajang untuk mendorong digitalisasi UMKM dalam hal pembayaran dan pemasaran untuk memajukan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sementara GMP sendiri dibuka selama empat hari sejak Kamis (15/8) hingga Minggu (18/8) ke depan yang dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Kepri dan Kepala Perwakilan BI Kepri, serta secara virtual dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Republik Indonesia, Deputi Gubernur BI, dan Asisten Deputi Kemenko Perekonomian RI.
MenkopUKM RI, Teten Masduki menyebut penyelenggaraan GMP 2024 merupakan momentum Kepulauan Riau untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan transformasi UMKM.
Menteri Teten juga menyampaikan bahwa posisi strategis Kepulauan Riau khususnya Kota Batam yang menjadi Zona Perdagangan Bebas.
“Merupakan potensi besar untuk dikembangkan menjadi digital hub yang terintegrasi dengan ASEAN dalam mengahadapi revolusi industri 4.0,” ujarnya dalam sambutan.
Senada Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menekankan pentingnya meningkatkan daya saing UMKM melalui konsep PINTAR, yakni perbaikan dari sisi Produksi, selalu melakukan Inovasi.
“Dengan memperbaiki Narasi, menggunakan Teknologi, mengakselerasi Akses pembiayaan, dan optimalisasi Rantai pasok dengan kolaborasi bersama UMKM lain untuk membentuk sebuah klaster,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian RI, Kartika Listriana, menyampaikan bahwa digitalisasi menjadi kunci tercapainya Indonesia Emas 2045 dan perlunya sinergi kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejalan dengan hal tersebut, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara yang mewakili Gubernur Kepri juga berharap agar berbagai pihak terus bersinergi untuk mendorong berkembangnya pelaku UMKM baru sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang juga menjadi faktor penting tercapainya Indonesia Emas.
Diketahui, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2024 mencapai 4,90% (yoy) dan merupakan yang tertinggi kedua se-Sumatera. Pertumbuhan ekonomi yang solid tersebut diikuti dengan inflasi yang terkendali pada Juli 2024 yang sebesar 2,81% (yoy).
Kedua capaian tersebut merupakan hasil sinergi yang solid antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan semua pihak terkait dalam mengimplementasikan berbagai program pengendalian inflasi, pengembangan UMKM, dan digitalisasi ekonomi.
Hingga saat ini, nominal transaksi digital melalui QRIS di Kepri telah mencapai Rp2,1 triliun dengan volume/frekuensi transaksi sebesar 14 juta transaksi.
Bank Indonesia Kepri berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan ekonomi digital dan UMKM guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Berbagai upaya strategis akan terus didorong, termasuk pendampingan UMKM, promosi perdagangan, business matching, serta kurasi dan inkubasi untuk mendukung UMKM berdaya saing tinggi.
Bank Indonesia Kepri juga akan terus memperluas transaksi pembayaran digital di Kepri untuk mendukung tercapainya digitalisasi ekonomi.
Cek berita artikel lainnya di Google News
Penulis:Rega|Editor:Meizon