MATAPEDIA6.com, BATAM – Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Asep Safrudin menerima kunjungan silaturahmi dari jajaran Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kepri, bahas upaya penanganan persoalan sosial di wilayah perbatasan, khususnya terkait pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),Selasa (29/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda menekankan pentingnya kepekaan sosial mahasiswa dalam menghadapi persoalan krusial yang berkembang di tengah masyarakat.
“Wilayah pelabuhan rawan menjadi jalur ilegal pengiriman PMI dan TPPO. Kami mengajak mahasiswa tidak hanya sebagai agen perubahan, tapi juga sebagai mitra strategis dalam pengawasan dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Asep.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk aktif menyuarakan kritik membangun serta mendorong terciptanya ruang diskusi publik yang sehat dan produktif.
Senada dengan hal tersebut, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan komitmen Polri dalam membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat, termasuk mahasiswa, melalui program unggulan Jumat Curhat.
“Mahasiswa adalah bagian dari kekuatan moral bangsa. Melalui Jumat Curhat, kami membuka ruang dialog terbuka agar ide, kritik, maupun solusi bisa langsung didengar dan ditindaklanjuti,” jelas Pandra.
Ketua Umum PKC PMII Kepri, Arie Rahmadi Kurniawan, menyambut baik keterbukaan dan komitmen Polda Kepri.
Dia menegaskan bahwa PMII siap bersinergi dalam mendorong kesadaran sosial, pendidikan masyarakat, dan penguatan intelektualitas mahasiswa.
“Kami telah membentuk Rumah Diskusi di Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun, sebagai ruang bagi mahasiswa untuk terus berpikir kritis dan membangun,” kata Arie.
Arie juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap potensi penyalahgunaan isu TPPO di wilayah perbatasan seperti Pelabuhan Bengkong, yang langsung berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
“Kami percaya Kepolisian mampu mengantisipasi dan menindak potensi pelanggaran secara dini. PMII akan terus menjaga independensi, idealisme, dan integritas moral dalam setiap langkah perjuangan,” tegasnya.
Silaturahmi ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi konkret antara institusi keamanan dan elemen mahasiswa dalam menjaga stabilitas sosial serta memberantas praktik ilegal yang merugikan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan Kepri.
Penulis: Luci |Editor: Meizon