Home / Hukum Kriminal

Kamis, 7 Maret 2024 - 17:56 WIB

Korban Pembacokan Meninggal Diduga Kehabisan Darah, Tersangka Akui Sakit Hati Gaji Satu Bulan Tak Dibayar

Tersangka pembunuhan sadis di Tiban habisi korban dengan cara melakukan pembacokan di kepala dan tubuh korban. Matapedia6.com/ Luci

Tersangka pembunuhan sadis di Tiban habisi korban dengan cara melakukan pembacokan di kepala dan tubuh korban. Matapedia6.com/ Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Alami beberapa luka pembacokan di kepala, tangan, dada dan tubuh lainnya, penyebab Pdt Jimmy Hutasoit, staff marketing PT Mega Trijaya, pengembang perumahan Ruko Oryza Hill Tiban Sekupang. Meninggal diduga kehabisan darah.

Pembunuhan sadis dengan cara membacok korbannya dengan parang dilakukan oleh Rahman Padak (63) yang tidak lain adalah mantan sekuriti di lokasi tersebut.

Saat berada di kantor Polisi Rahman Padak Adonara mengakui perbuatan yang dilakukannya karena Sakit hati terhadap perusahaan dikarenakan gajinya satu bulan lagi belum dibayar.

Di depan Polisi Rahman dirinya melakukan pembacokan berulang kali terhadap korban hingga korban terjatuh di depan kantor pemasaran dan sampai menghembuskan napas terakhirnya.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto mengatakan pelaku sudah ditetapkan tersangka setelah melakukan penyidikan terhadap kasus pembunuhan tersebut.

Dwi Ramadhanto menjelaskan sesuai dengan keterangan pelaku dimana aksi tersebut sudah direncakan oleh tersangka, setelah beberapa kali melakukan pertemuan meminta gajinya. Namun tidak ada kejelasan.

“Awalnya tersangka berniat menagih uang gaji yang belum dibayarkan selama satu bulan sebesar Rp 3 juta saat dia masih bekerja di lokasi sebagai sekuriti,” kata Dwi.

Awalnya tersangka sudah datang ke kantor pemasaran ruko Oryza Hill Tiban menanyakan dimana Wiliam yang diketahui sebagai manager perusahaan pengembang Oryza Hill, kepada seorang staff marketing wanita di kantor pemasaran tersebut.

Saat mendatangi kantor pemasaran tersangka sudah membawa parang yang diselipkan di dalam payung. Di dalam kantor tersangka bertemu dengan staff marketing wanita, wanita itu mengatakan jika mau bertemu Pak Wiliam, dihubungi dulu dan membuat janji.

Jawaban tersebut membuat tersangka tersinggung lalu pergi ke luar kantor dan duduk di warung yang tidak jauh dari lokasi.

Tidak lama setelah dirinya duduk di warung staf wanita yang ditemuinya di dalam kantor pergi keluar. Tersangka kembali datang ke kantor dan menjumpai Jimmy Hutasoit yang juga sebagai staff marketing di lokasi.

Tersangka menanyakan hal yang sama mau bertemu dengan Wiliam. Namun lagi-lagi jawaban yang didapatkan sama yakni agar menghubungi terlebih dahulu dan membuat janji.

Mendengar jawaban tersebut tersangka emosi dan mengambil parang yang diselipkan di dalam payung yang sudah disiapkannya.

Tersangka langsung mengayun parang tersebut dan mengenai kepala korban. “Korban sempat berusaha lari dan keluar dari kantor pemasaran. Namun tersangka terus mengayunkan parangnya hingga mengenai beberapa bagian tubuh korban,” kata Dwi.

Terakhir kata Dwi korban terjatuh di rerumputan yang ada di depan kantor, dengan kondisi darah yang mengalir dari luka bekas pembacokan di tubuhnya.

“Setelah tersangka melihat korban sudah tidak berdaya dan sudah jatuh di rerumputan. Tersangka langsung pergi meninggalkan korban dan menyerahkan diri ke Polresta Barelang,” kata Dwi.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya tersangka dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHpidana dan pasal 338 KUHpidana tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, paling lama 20 tahun penjara.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

Share :

Baca Juga

Ilustrasi/net

Hukum Kriminal

Diduga Disambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon, Remaja di Batam Tewas di Tempat
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Andrestian

Hukum Kriminal

Beredar Isu Yusril Koto Tak Diberi Makan, Kasat Reskrim: Itu Tidak Masuk Akal
Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai penangkapan aktivis Kota Batam Yusril Koto, Senin (28/4/2025). Matapedia6.com/Luci

Hukum Kriminal

Aktifis Kota Batam Yusril Koto Ditahan Usai Jalani Pemeriksaan Sebagai Tersangka
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Syafrudin saat menerima piagam penghargaan dari mahasiswa PMII di ruang kerjanya, Selasa (29/4/2025). Matapedia6.com/Dok Humas Polda

Hukum Kriminal

Kapolda Kepri Gandeng Mahasiswa Perangi PMI Ilegal dan Tindak Pidana Perdagangan Orang
Seorang pria asal Sumut ditabrak Bimbar saat lawan arus di Batam Centre, lokasi kejadian di Batam Centre, Selasa (29/4/2025) Matapedia6.com/Luci

Hukum Kriminal

Pria Asal Sumut Ditabrak Bimbar Saat Lawan Arus, Polisi Ungkap Kronologis Kecelakaan

Hukum Kriminal

Sembunyikan Sabu di Sandal, Tukang Cat Ditangkap di Bandara Demi Rp 40 Juta
Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin saat menunjukkan barang bukti yang diamankan dari para tersangka, Senin (28/4/2025). Matapedia6.com/Dok Polresta

Hukum Kriminal

Polresta Barelang Ungkap 9 Kasus Narkoba, 10 Orang Ditetapkan Tersangka
Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai penangkapan aktivis Kota Batam Yusril Koto, Senin (28/4/2025). Matapedia6.com/Luci

Hukum Kriminal

Aktivis Yusril Koto Ditangkap, Polisi Gunakan Pasal Berlapis