Oknum Pengawas SPBU Codo Sagulung Diduga Tipu Konsumen, Beli Pertamax Dikasih Pertalite

Kamis, 28 Maret 2024 - 15:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Polsek Sagulung saat melakukan pengecekan mesin yang diduga digunakan untuk pengisian BBM yang struknya Pertamax,  minyak yang keluar Pertalite. Matapedia6.com/ Luci

Anggota Polsek Sagulung saat melakukan pengecekan mesin yang diduga digunakan untuk pengisian BBM yang struknya Pertamax, minyak yang keluar Pertalite. Matapedia6.com/ Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) Codo, Perumnas Baru Griya Permata Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, diduga tipu Konsumen yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax 92, tetapi yang diberikan Pertalite.

Informasi yang didapat di lapangan dugaan penipuan tersebut dialami oleh Tuah Barus, yang membeli Pertamax 92 sebanyak 1.600 liter. Namun yang diterima dirinya hanya 1.056 liter Pertamax 92 sementara sisanya yakni 544 liter Pertalite.

Tuah Barus saat ditemui di Sagulung menceritakan kejadian tersebut terjadi pada bulan Februari 2024 lalu. Dimana dirinya memesan Pertamax 92 sebanyak 1.600 liter.

Saat pemesanan tersebut dirinya menyetor uang pembelian Pertamax 92 sebesar Rp 20.150.000, kepada bagian keuangan SPBU Codo atas nama Mini Wijaya.

Dia menjelaskan pada keesokan harinya dirinya menerima minyak Pertamax 92 yang dipesannya. Namun saat dibuka ternyata 18 jeringen kapasitas 30 liter yang diberikan oleh SPBU Codo kepada dirinya isinya Pertalite.

“Ini membuat saya merasa kecewa, karena tidak sesuai pesanan,” kata Tuah Barus baru baru ini kepada wartawan.

Dia juga mengatakan selama ini dirinya memesan minyak dari SPBU tersebut tidak pernah salah.

“Baru kali ini, itu jumlahnya tidak tanggung yakni sebanyak 544 liter,” kata Tuah Barus.

Dia menyebut kejadian ini sudah diberitahu  kepada pihak SPBU namun diduga terkesan tidak mau tahu.

“Ini yang kita sesalkan, sementara kita sudah bayar. Bahkan yang kita bayar itu harga Pertamax 92, tetapi yang diberikan Pertalite. Ini harga nya jauh beda,” kata Tuah.

Menurut dia akibat dalam kejadian itu usaha menjadi hancur. Bahkan kontrak kerja sama dengan perusahaan di pulau diputus secara sepihak.

“Ini untuk usaha saya di pulau, akibat kejadian ini usaha saya di pulau jadi hancur, orang tidak percaya lagi,” kata Tuah.

Dia juga mengatakan hal tersebut sudah dilaporkan ke polisi, karena pengelola SPBU tidak bertanggung jawab.

“Dugaan kita selama ini konsumen yang membeli minyak di SPBU itu bisa saja di campur. Ini permainan pengawas di lapangan,” kata Tuah.

Dia juga mengatakan sebelumnya dirinya sudah berkomunikasi dengan pengawas lapangan dan mengakui bahwa hal tersebut disengaja untuk mencari keuntungan.

“Kita patut curiga bukan hanya saya korban, kemungkinan ada korban lainnya. Dan mungkin hal ini sudah sering dilakukan kepada konsumen lain,” kata Tuah.

Sementara mengenai hal tersebut Janri Pengawas SPBU Codo Perumnas yang ditemui wartawan di SPBU mengatakan kejadian tersebut terjadi saat pengawas lainnya atau rekannya yakni Rizal yang tugas di lapangan.

“Rizal yang mengetahui hal itu dan Rizal juga sudah mengakui bahwa pengisian Pertalite itu sengaja dilakukan,” kata Janri.

Janri mengatakan, Rizal sendiri sudah dipanggil polisi atas kasus penipuan konsumen itu.

“Konsumen yang jadi korban sudah lapor polisi,” kata Janri.

Sementara mengenai struk pengisian yang diterima konsumen dimana semuanya adalah Pertamax 92 yang dikeluarkan mesin yang digunakan dalam pengisian saat kejadian. Janri mengatakan untuk struk bisa diprint ulang.

“Kebetulan Rizal itu selain pengawas, Rizal juga sebagai IT yang memiliki akses untuk merubah informasi di papan harga Minyak dan juga sistem di SPBU,” kata Janri.

Janri juga mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti mengenai kejadian tersebut.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

Berita Terkait

Dugaan Penolakan Pasien, Amsakar Sidak RSUD dan Temui Keluarga Alif
Elnusa Kembangkan Kampung Buah, Perkuat Ekonomi dan Ekosistem Nongsa
Langgar Izin Tinggal, Empat WNA Dideportasi dari Batam
Komisi IV DPRD Batam Mediasi Masalah Upah Pekerja Galangan Kapal
Ketua PWI Batam Agus Bagjana Ajak Sukseskan Konferensi Kerja 
Amsakar Achmad Tegaskan Percepatan Pembangunan Saat Lantik 23 Pejabat BP Batam
Warga Batam Antusias Ikuti Bakti Sosial Polda Kepri, Bagi Sembako hingga Operasi Bibir Sumbing
Bocah 12 Tahun Meninggal Usai Ditolak BPJS di IGD, Begini Penjelasan RSUD Batam
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:33 WIB

Dugaan Penolakan Pasien, Amsakar Sidak RSUD dan Temui Keluarga Alif

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:47 WIB

Elnusa Kembangkan Kampung Buah, Perkuat Ekonomi dan Ekosistem Nongsa

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:23 WIB

Langgar Izin Tinggal, Empat WNA Dideportasi dari Batam

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:14 WIB

Komisi IV DPRD Batam Mediasi Masalah Upah Pekerja Galangan Kapal

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:12 WIB

Ketua PWI Batam Agus Bagjana Ajak Sukseskan Konferensi Kerja 

Berita Terbaru