MATAPEDIA6.com, BATAM – Pengisian pertalite menggunakan jerigen di SPBU 14.294.716 Jalan Patimura, Kabil, Batam, viral dan menimbulkan dampak serius.
Sebanyak 13 karyawan resmi dirumahkan, sementara satu orang ditahan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri.
Foreman SPBU yang kini bertugas sementara, Wiryus, membenarkan bahwa seluruh karyawan sebelumnya telah dibebastugaskan.
“Setahu saya semua karyawan dirumahkan, dan satu orang ditahan polisi, kayaknya di Polda Kepri,” jelas Wiryus kepada media, Senin (5/5/2025).
Wiryus mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim saat ini berasal dari SPBU Bandara dan SPBU Seraya. Mereka ditugaskan sementara untuk menggantikan tenaga kerja yang sebelumnya bertugas di Kabil.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian karena bukan bagian dari tim tetap di SPBU tersebut.
Pasca viralnya video pengisian pertalite menggunakan jerigen, pihak kepolisian langsung menyegel salah satu pompa SPBU pada Kamis (1/5/2025).
Sejak penyegelan, SPBU Kabil tidak lagi melayani pengisian pertalite dan hanya menyediakan Pertamax, dexlite, serta solar.
“Saat pompa disegel, seluruh karyawan langsung dirumahkan. Sebelumnya ada tiga shift, total 14 orang,” ungkap Wiryus.
Penghentian distribusi pertalite menyebabkan warga sekitar harus mencari BBM subsidi ke lokasi lain yang lebih jauh.
Risma, warga Nongsa-Kabil, mengeluhkan kondisi tersebut.
“Biasanya kami isi di Kabil, sekarang harus ke Bandara atau KDA. Jauh dan repot,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kekesalannya karena praktik pengisian jerigen memang sering terjadi dan membuat antrean semakin panjang.
“Pompa untuk motor cuma satu, tapi jerigen juga diisi di situ. Ngantrinya jadi parah,” tambahnya.
Rino, warga lainnya, menyebut bahwa pengisian pertalite dengan jerigen biasa terjadi pada malam hari dan menyebabkan antrean.
“Banyak becak datang bawa jerigen malam-malam. Warga sudah resah sejak lama,” kata Rino.
Ia mengapresiasi langkah polisi, namun berharap distribusi pertalite kembali normal.
“Kami senang polisi bertindak, tapi sekarang kami jadi korban karena susah cari pertalite,” tutupnya.
Hingga Senin malam, SPBU Kabil masih beroperasi terbatas. Garis polisi masih melintang di salah satu pompa, dan hanya satu unit pompa yang digunakan untuk melayani Pertamax dan dexlite. Pengisian solar tetap dilakukan setiap pagi.
Baca juga: Polda Kepri Lidik Video Viral Pengisian Pertalite Pakai Jerigen di SPBU Kabil
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega