MATAPEDIA6.com, BATAM – Direktur dan manager pabrik pembuatan styrofoam di Punggur, Nongsa, diperiksa Polisi, terkait kasus kebakaran yang terjadi pada Kamis (25/1/2024) lalu.
Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy melalui Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Ardiansyah menjelaskan pihaknya sudah mintai keterangan dari Direktur dan manager operasi PT Kepri Indo Packing Plastic.
“Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, kebakaran disebabkan korsleting listrik yang terjadi disalah satu mesin produksi yang ada di lokasi,” katanya.
Ardiansyah menjelaskan sebelum kejadian ada salah satu mesin produksi yang korslet dan mengeluarkan api. “Api tersebut dengan cepat menyambar bahan produksi yang ada di lokasi,” kata Ardiansyah.
Dia menjelaskan dari keterangan beberapa karyawan yang sudah diperiksa dimana saat itu bahan produksi di lokasi cukup banyak, dan bahan produksi merupakan bahan yang mudah terbakar.
“Setelah api menyambar dengan cepat membesar, para karyawan langsung kabur, tidak ada yang bisa di selamatkan,” terangnya.
Dia juga mengatakan seluruh isi gedung ludes terbakar.”Dari keterangan Direktur perusahaan kerugian diperkirakan Rp 4 sampai Rp 5 miliar,” katanya.
Namun meski demikian Ardiansyah mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap insiden tersebut untuk memastikan penyebab kebakaran.”Kasus masih kita kembangkan, untuk memastikan penyebab kebakaran,” kata Ardiansyah.
Seperti diberitakan sebelumnya dalam waktu 1 setengah jam si jago merah hanguskan hampir 90 persen dari pabrik pembuatan styrofoam di Punggur, Nongsa, Batam.
Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy menjelaskan dugaan sementara api asal api yang mampu membakar hampir seluruh gudang PT Kepri Indo Packing Plastic.
Ia menyebut, dugaan sementara api berasal dari kebocoran gas dan timbulnya percikan api pada saat pekerjaan pembuatan.
“Bahwa ada pekerja dalam gabus terjadi gesekan dimana di gabus itu ada sedikit gas yang mencuat apinya, sehingga api menjalar besar,” kata Kapolsek Nongsa
Guchy juga menyebut sebelum api membesar, ada upaya dari karyawan untuk memadamkan api dengan APAR, namun api cepat menjalar mengingat dalam pabrik tersebut terdapat banyak bahan yang mudah terbakar.
“Untuk penyebab pasti masih kita telusuri, bisa kita lihat api baru padam dan kondisinya masih panas. Nanti akan kami dalami,” ujar Kompol Restia melanjutkan.
Kemudian, disinggung mengenai korban jiwa tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sebanyak 17 karyawan berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.
Api benar-benar padam sekira pukul 14.27 WIB, gedung pabrik styrofoam bahkan sudah tampak tak dapat digunakan kembali.
Atap roboh beserta material pabrik lainnya sudah tak dapat digunakan kembali akibat dari kebakaran ini.
Sementara dari pihak management ataupun pengawas PT tak dapat dijumpai di lokasi kebakaran.
Penulis: Luci |Editor: Redaksi