MATAPEDIA6.com, BATAM — Sepanjang Triwulan II 2025, realisasi investasi di kota ini mencapai Rp9,6 triliun—naik 11 persen dibandingkan triwulan sebelumnya dan melesat 97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan ketidakpastian ekonomi global.
Kinerja tersebut ditopang kuat oleh pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menyentuh Rp3,88 triliun, atau 40,6 persen dari total investasi. Angka ini mencerminkan pertumbuhan 44 persen secara kuartalan dan 105 persen secara tahunan.
“Kami langsung bekerja setelah menerima mandat Presiden. Fokus kami memastikan proses investasi berjalan cepat, transparan, dan berdampak. Hasilnya, kepercayaan investor terhadap Batam terus menguat,” ujar Kepala BP Batam, Dr. Amsakar Achmad.
Pertumbuhan investasi domestik juga menunjukkan pergeseran struktur ekonomi. Sektor-sektor strategis seperti logistik, pengemasan, dan energi bersih yang sebelumnya didominasi investor asing kini mulai diramaikan pelaku nasional, termasuk perusahaan lokal yang masuk dalam rantai pasok industri.
“PMDN kini bukan lagi pelengkap, tapi menjadi bagian inti dari sistem produksi kawasan,” kata Li Claudia Chandra Wakil Kepala BP Batam.
Kebijakan tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat terhadap produk-produk Asia Tenggara turut mendorong relokasi investasi global. Batam, dengan status Free Trade Zone dan infrastruktur industri yang efisien, berhasil memposisikan diri sebagai lokasi strategis.
“Lonjakan PMDN menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional. Namun, investasi yang sehat adalah yang membuka ruang bagi keterlibatan usaha lokal dan memperluas manfaat ke masyarakat,” tegas Prof. Dr. Chablullah Wibisono ekonom dan Rektor Universitas Batam.
Semester I 2025: Konsolidasi Menuju Target
Secara kumulatif, investasi di Batam pada Semester I 2025 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) telah mencapai Rp18,18 triliun, atau 49,15 persen dari target nasional senilai Rp36,99 triliun.
Sementara itu, BP Batam menggunakan metodologi gabungan PMA dan PMDN dalam bentuk modal tetap dan modal lancar. Berdasarkan pendekatan ini, realisasi investasi Semester I mencapai Rp33,72 triliun, atau 56,2 persen dari target Rp60 triliun. Angka ini tumbuh 64,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami menghitung investasi nyata—dari mesin, bangunan, margin distribusi, jasa pemasangan, hingga biaya lainnya yang benar-benar masuk ke Batam,” jelas Fary Djemy Francis Deputi Kepala BP Batam Bidang Investasi dan Pengusahaan.**