MATAPEDIA6.com, JAMBI – Pedagang toko kelontong di Kota Jambi resah akibat maraknya peredaran uang palsu yang kian merajalela. Modus para pelaku semakin berani, bahkan terang-terangan menyasar toko-toko kecil yang beroperasi 24 jam.
Ali, salah seorang pedagang di kawasan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, mengaku dalam dua bulan terakhir kerugian yang dialami pedagang akibat uang palsu bisa menembus lebih dari Rp1 juta.
Modus yang digunakan pelaku terbilang licik, yakni berpura-pura mengisi saldo dompet digital atau membeli barang kecil di saat kondisi toko ramai.
“Uang asli ditutupi dengan uang palsu. Pas ramai pembeli, karyawan sibuk melayani, jadi uangnya tidak sempat diperiksa detail. Kadang juga mereka datang dini hari, saat penjaga toko sudah lelah dan kurang fokus,” ujar Ali, Kamis (18/9/2025).
Untungnya, pada kejadian dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, salah satu karyawan toko bernama Sahto berhasil menggagalkan aksi pelaku.
Baca juga: Edarkan Uang Palsu, Ns Ditangkap Polsek Batuampar
Saat menerawang lembaran uang, tidak tampak tanda keaslian di dalamnya. Uang itu pun langsung dikembalikan, namun pelaku berdalih uang tersebut milik rekannya, lalu kabur meninggalkan lokasi.
Lia, pedagang lain di kawasan Alam Barajo, juga mengalami hal serupa. Ia mengaku sudah beberapa kali menerima uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp100 ribu.
“Sekilas uangnya tampak asli. Tapi setelah dicek detail, baru kelihatan palsu. Kejadiannya sering saat toko sedang ramai, jadi kami kecolongan,” kata Lia.
Tak hanya dirinya, adiknya yang memiliki toko di Talang Banjar juga mengalami kerugian. Sejak membuka usaha tujuh bulan lalu, ia sudah mengumpulkan sedikitnya 10 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Para pedagang berharap pihak kepolisian dan Bank Indonesia segera bertindak tegas untuk memberantas peredaran uang palsu yang semakin meresahkan.
Baca juga: Pedagang di Kota Jambi Resah, Pelaku Penipuan Pembayaran Transfer Marak Berkeliaran
“Kalau tidak segera ditindak, bisa banyak toko yang gulung tikar. Kami sangat dirugikan,” kata Lia.
Penulis: Dalil |Editor: Zalfirega