Home / Hukum Kriminal

Rabu, 17 April 2024 - 22:37 WIB

Kombes Pol Agus Fajar Sutrisno Dituntut 2 Tahun 6 Bulan, Pesan Sabu 3,64 gram

Ilustrasi kasus narkotika/ Istimewa

Ilustrasi kasus narkotika/ Istimewa

MATAPEDIA6.com, BATAM – Mantan Kepala bidang teknologi informasi dan komunikasi (Kabid TIK) Polda Kepri, Kombes Pol Agus Fajar Sutrisno dituntut 2 tahun dan 6 bulan penjara usai kedapatan memesan narkoba jenis sabu-sabu seberat 3,64 gram dari Makasar.

Pembacaan tuntutan dilakukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) Haryo Nugroho didampingi Arif Darmawan Wiratama.

Pembacaan tuntutan dilaksanakan Rabu (17/4/2024) dipimpin oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Batam, Bambang Trikoro, Sapri Tarigan, Andi Bayu Mandala Putra Syadli.

Haryo Nugroho mengatakan bahwa terdakwa Agus Fajar Sutrisno melanggar Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Menuntut terdakwa Agus Fajar Sutrisno dengan pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan penjara dan rehabilitasi medis selama 2 bulan yang telah dijalani terdakwa diperhitungkan sebagai dasar menjalani hukuman di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN),” kata Haryo Nugroho dalam persidangan di PN Batam.

Terdakwa Agus Fajar Sutrisno hadir di PN Batam untuk mengikuti persidangan secara virtual karena sedang berada di Balai Besar Rehabilitasi Lido, Bogor.

Mantan Kepala bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kabid TIK) Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Agus Fajar Sutrisno memesan alias mengorder narkoba jenis sabu-sabu dari Makasar.

Pemesanan sabu-sabu seberat 3,64 gram dilakukan Agus Fajar Sutrisno langsung kepada seseorang bernama Anton (berstatus DPO) pada 16 Desember 2023 silam.

Untuk pembayaran uang pembelian sabu-sabu itu terdakwa Agus Fajar Sutrisno memberikan kartu ATM miliknya dan nomor PIN kepada anggota yang bernama Dwicky Ronaldo Siagian.

Selanjutnya Dwicky Ronaldo Siagian yang langsung mentransferkan uang pembayaran sabu-sabu itu kepada Anton dengan rekening Bank Mandiri (dengan nomor rekening 1520017755766 atas nama Anton).

Bukti transfer itu difotokan oleh Dwicky Ronaldo Siagian dan dikirimkan melalui pesan singkat WhatsApp ke nomor pribadi Agus Fajar Sutrisno.

Usai menerima uang pembayaran sabu-sabu itu, Anton langsung mengirimkan pesanan Agus Fajar Sutrisno melalui paket JNE Express.

Guna memuluskan proses pengiriman sabu-sabu itu maka Anton memasukkan ke dalam botol bedak merek Cussons Baby yang didalamnya terdapat bedak dan 1 buah botol bedak merek My Baby berisikan 4 bungkus plastik bening yang masing-masing terdapat kristal bening diduga sabu-sabu.

Pada tanggal 18 Desember 2023 paket yang dikirimkan oleh Anton akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Petugas kepolisian Satresnarkoba Bandara Soekarno Hatta berhasil mengendus praktek perbuatan melawan hukum itu. Karena temuan itu yang menstimulus aparat penegak hukum melakukan penelusuran hingga ke Kota Batam.

Pada 19 Desember 2023 barang haram milik Agus Fajar Sutrisno tiba di kantor JNE Batam Kawasan Industri Pratama Sarana Unggulan Blok B nomor 7, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam – Provinsi Kepri.

Sekitar pukul 21:30 WIB Dwicky Ronaldo Siagian langsung menjemput paket yang berisikan sabu-sabu tersebut. Kala itu polisi dari Satresnarkoba Bandara Soekarno Hatta langsung menghampiri Dwicky Ronaldo Siagian.

Berdasarkan pengakuan Dwicky Ronaldo Siagian di dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) Arif Darmawan Wiratama diterangkan bahwa sabu-sabu itu milik Agus Fajar Sutrisno.

Selanjutnya Agus Fajar Sutrisno menjalani proses hukum yang berlaku hingga pada 15 Maret 2024 silam dilakukan sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Batam).

JPU Arif Darmawan Wiratama mendakwa Agus Fajar Sutrisno dengan dakwaan alternatif.

Dalam dakwaan pertama Arif Darmawan menerangkan bahwa terdakwa Agus Fajar Sutrisno diduga melanggar Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika atau dakwaan kedua diduga melanggar Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika atau dakwaan ketiga diduga melanggar Pasal 127 ayat 1 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Sumber: Batampena
|Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) berhasil menggagalkan transaksi bahan bakar minyak (BBM) ilegal di perairan Teluk Jodoh, Batam, Selasa (17/12/2024). Matapedia6.com/Dok Bakamla

Hukum Kriminal

Bakamla RI Gagalkan Transaksi BBM Ilegal di Perairan Teluk Jodoh Batam
Lokasi kejadian laka lantas di jalan dang Merdu yang menewaskan pengendara motor Yamaha F1ZR, pada Senin (16/12/2024) malam. Matapedia6.com/ Luci

Hukum Kriminal

Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk di Jalan Dang Merdu Batam, Diduga Lawan Arus
Anggota Polsek Batam kota saat melakukan pemeriksaan kendaraan dalam razia skala besar yang dilakukan di Batam, Minggu (15/12/2024) Matapedia6.com/ Istimewa

Hukum Kriminal

Polisi Razia Knalpot Brong dan Balap Liar di Batam, 66 Motor Diamankan
Kanitreskrim Polsek Lubuk Baja Ipda M. Alvin Royantara di dampingi Kasi Humas Polresta Barelang AKP Budi saat ekspos Curanmor di Polsek Lubuk Baja Kota Batam, Jumat (14/12/2024). Matapedia6.com/Dok Humas Polresta Barelang

Hukum Kriminal

Polisi Ungkap Pelaku Curanmor yang Sempat Viral di Medsos
Pelaku curanmor yang ditangkap Polsek Bengkong setelah beraksi di wilayah bengkong Indah, Kota Batam beberapa waktu lalu. Matapedia6.com/ Dok Polsek

Hukum Kriminal

Polsek Bengkong Tangkap Pelaku Curanmor, Satu Masih DPO
Foto korban saat menjalani perawatan di rumah sakit Awal Bros Kota Batam, Jumat (13/12/2024) Matapedia6.com/ Istimewa

Hukum Kriminal

Dirkrimum Polda Kepri Tangkap 2 Pelaku Pengeroyokan di Apartemen Formosa
Empat calon PMI Ilegal yang berhasil diselamatkan oleh anggota KP Bharata-8004 Baharkam Mabes Polri yang sedang Patroli di perairan Kepri, Selasa (10/12/2024). Matapedia6.com/ Luci

Hukum Kriminal

Calon PMI Ilegal Bayar Rp 14 Juta, Dijanjikan Kerja Diperkebunan Sawit di Malaysia
Tim gabungan dari Polisi, Satpol PP, TNI, Polri dan Ditpam robohkan dua rumah di Simpang Dam Muka Kuning, digunakan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika, Selasa (10/12/2024). Matapedia6.com/ Dok Polresta Barelang

Hukum Kriminal

Dua Rumah di Simpang Dam Dibongkar, Tempat Penyalahgunaan Narkoba