Pasar Modal Indonesia Tumbuh Pesat: Dialog Bersama BEI dan OJK Membangun Optimisme di Tengah Tantangan Global

Jumat, 21 Maret 2025 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Bursa efek Indonesia. Foto:Istimewa

Kantor Bursa efek Indonesia. Foto:Istimewa

MATAPEDIA6.com, JAKARTA-Pasar modal Indonesia terus menunjukkan kinerja gemilang di tengah ketidakpastian ekonomi global. Di bawah naungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal Indonesia tidak hanya berkembang dalam hal jumlah investor dan perusahaan yang tercatat, tetapi juga dalam volume transaksi harian yang semakin solid.

Dengan tren positif ini, BEI berada di jalur yang tepat untuk menjadi pasar modal yang semakin berdaya saing di mata investor domestik dan global.

Momentum penting bagi penguatan pasar modal Indonesia hadir pada tanggal 3 Maret 2025 lalu, ketika BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal.

Acara ini menjadi ajang bagi regulator, investor, dan profesional industri untuk berbagi wawasan dan merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan serta menggali peluang di pasar modal ke depan.

Soliditas dan Sinergi, Kunci Masa Depan Pasar Modal

Mengangkat tema ‘Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal’ dialog ini memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk menyampaikan masukan guna menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, menegaskan pentingnya komunikasi terbuka antar semua pemangku kepentingan dalam menciptakan pasar modal yang kompetitif dan menarik bagi para investor global.

“Komunikasi terbuka antara pemangku kepentingan dapat menarik bagi para investor global,” katanya dalam keterangan BEI Kepri pada Jumat (21/3/2025).

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, juga menyoroti dampak ketidakpastian pasar global terhadap pasar domestik, terutama terkait dengan kebijakan luar negeri, seperti penyesuaian tarif AS dan pengaruh kebijakan suku bunga global oleh The Fed. Deputi Komisioner OJK, I.B.

Aditya Jayaantara, memaparkan inisiatif kebijakan untuk menjaga stabilitas pasar, seperti penundaan implementasi short selling dan pengkajian ulang kebijakan buyback saham tanpa persetujuan RUPS.

Rekomendasi dan Dukungan untuk Pengembangan Pasar Modal

Dialog ini mencatat berbagai masukan konstruktif dari pelaku pasar, termasuk usulan untuk pengkajian lebih mendalam mengenai mekanisme pengawasan dan perdagangan di BEI.

Sinergi antar regulator dan pelaku pasar dinilai menjadi elemen kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Dengan ini, diharapkan pasar modal Indonesia dapat terus berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Perkembangan Positif yang Mendorong Optimisme

Di sisi perkembangan pasar modal, Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada awal tahun 2025, jumlah investor telah mencapai lebih dari 15 juta SID, dengan target BEI menambah 2 juta investor baru pada tahun ini.

Pencatatan saham juga tercatat meningkat, dengan delapan perusahaan baru yang berhasil melaksanakan IPO dan menghimpun dana hingga Rp3,70 triliun. BEI menargetkan sebanyak 407 efek baru pada tahun 2025, termasuk 66 pencatatan saham baru.

Dalam hal transaksi, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sepanjang 2024 mencapai Rp12,85 triliun, dan pada 2025 BEI menargetkan angka ini meningkat menjadi Rp13,5 triliun.

Melalui berbagai inisiatif, termasuk pengembangan 29 kantor perwakilan dan 927 Galeri Investasi, BEI semakin memperluas akses dan meningkatkan partisipasi investor di pasar modal Indonesia.

Dengan berbagai langkah strategis ini, pasar modal Indonesia diharapkan terus tumbuh pesat dan menjadi pilihan utama bagi investor domestik maupun internasional, sekaligus berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Cek berita artikel lainnya di Google News

Editor:Zalfirega

Berita Terkait

OJK Gencarkan Inklusi Keuangan Lewat BIK 2025 di Surabaya
Bareskrim dan Polda Kepri Bongkar Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan Malam Batam
OJK Benahi Tata Kelola, Nomenklatur SEOJK Kini Jadi PADK
OJK Dorong Kemandirian Ekonomi Santri Lewat Literasi Keuangan Syariah di Pesantren Tegalrejo
CMSE 2025 Pecah Rekor Pengunjung, Dua Hari yang Bikin Gedung BEI Penuh Sesak
OJK Perkuat Sinergi Perbankan dan Pemda Dorong Pertumbuhan Ekonomi NTT
Indosat dan Komdigi Tunjukkan Aksi Nyata Perkuat Registrasi eSIM Digital Berbasis Biometrik
IDXCarbon Dongkrak Posisi Indonesia Jadi Pemain Utama Pasar Karbon Asia

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:08 WIB

OJK Gencarkan Inklusi Keuangan Lewat BIK 2025 di Surabaya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Bareskrim dan Polda Kepri Bongkar Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan Malam Batam

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:28 WIB

OJK Benahi Tata Kelola, Nomenklatur SEOJK Kini Jadi PADK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:14 WIB

OJK Dorong Kemandirian Ekonomi Santri Lewat Literasi Keuangan Syariah di Pesantren Tegalrejo

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:07 WIB

CMSE 2025 Pecah Rekor Pengunjung, Dua Hari yang Bikin Gedung BEI Penuh Sesak

Berita Terbaru

Bakti sosial BP Batam di Rempang Eco-City, Sabtu (25/10/2025). Foto:Humas BP Batam

Batam

Rempang Eco-City Penuh Senyum di Bakti Sosial BP Batam

Sabtu, 25 Okt 2025 - 20:25 WIB