Sidang Dugaan Penyalur CPMI Ilegal di Batam Digelar dengan Hadirkan Saksi 

Selasa, 24 September 2024 - 21:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Batam Tiyan Andesta. Foto:Rega/matapedia

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Batam Tiyan Andesta. Foto:Rega/matapedia

MATAPEDIA6.com, BATAM– Sidang Santi Rahayu alias Mam Sisi terdakwa calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ilegal terus bergulir di Pengadilan Negeri Batam, Senin (23/9/2024). Kali ini, agenda persidangan menghadirkan para saksi dan terdakwa.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Batam, Tiyan Andesta, membenarkan agenda persidangan pemeriksaan saksi kemarin.

“Agenda persidangan pemeriksaan saksi dan terdakwa,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruangannya pada Selasa (24/9/2024).

Namun dia belum merinci secara detail ada berapa jumlah saksi dihadirkan dalam persidangan terdakwa PMI Ilegal itu.

Sementara itu, dikutip dari sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Batam dengan nomor perkara 471/Pid.Sus/2024/PN Btm disebutkan klasifikasi perkara terdakwa diduga melakukan penempatan pekerja migran Indonesia tanpa izin di Batam pada 28 Maret 2024. Ia ditangkap oleh Satreskrim Polresta Barelang di Perum Paragon Hill bersama korban Riko Erita dan Baiq Noviana.

Riko Erita dijanjikan bekerja sebagai asisten rumah tangga di luar negeri dengan gaji $630 Singapura/bulan, sedangkan Baiq Noviana juga direkrut tanpa memiliki paspor.

Diketahui saksi dalam persidangan itu mengkonfirmasi bahwa terdakwa menawarkan pekerjaan tanpa izin resmi.

Setelah tiba di Batam, para korban ditampung di rumah terdakwa sebelum keberangkatan ke Singapura.

Perbuatan terdakwa melanggar undang-undang perlindungan pekerja migran Indonesia, yang melarang individu melakukan penempatan pekerja migran tanpa izin dengan Pasal 81 jo Pasal 69 UU RI No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Jo pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.

Agenda persidangan diketahui selanjutnya pada 30 September 2024 dengan pembacaan tuntutan.

Baca:Kejaksaan Serahkan Uang Pengganti dari Hasil Lelang Aset Korupsi Rp 4,8 Miliar ke Pemko Batam

Cek berita artikel lainnya di Google News 

Penulis:Zalfi|Editor:Trio

Berita Terkait

Diduga Menculik Bayi Lima Bulan, Pasutri Asal Batam Ditangkap di Aceh
Komisi IV DPRD Batam Panggil RSUD dan BPJS, Kasus Anak Meninggal Usai Ditolak Rawat Inap
Marak Penipuan Jual iPhone Murah di Batam, Korbannya Perempuan Warga Bukit Palem
Kasus Curanmor di Sagulung Diselesaikan Lewat Restorative Justice, Pelaku dan Korban Berdamai
Kejari Batam Tetapkan WN Singapura Tersangka Dugaan Korupsi Lahan Fasum
Dua Pelaku Jambret Keok di Polsek Batam Kota, Korbannya Perempuan
DJ Stevanie Maafkan Pelaku Pengeroyokan, Kapolres Sebut Sudah Ada Upaya Damai
Polisi Bongkar Sindikat Pengiriman PMI Ilegal ke Kamboja, Satu Pelaku Dibekuk, Satu Masih Diburu

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:13 WIB

Diduga Menculik Bayi Lima Bulan, Pasutri Asal Batam Ditangkap di Aceh

Rabu, 18 Juni 2025 - 11:50 WIB

Marak Penipuan Jual iPhone Murah di Batam, Korbannya Perempuan Warga Bukit Palem

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:50 WIB

Kasus Curanmor di Sagulung Diselesaikan Lewat Restorative Justice, Pelaku dan Korban Berdamai

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:12 WIB

Kejari Batam Tetapkan WN Singapura Tersangka Dugaan Korupsi Lahan Fasum

Senin, 16 Juni 2025 - 19:25 WIB

Dua Pelaku Jambret Keok di Polsek Batam Kota, Korbannya Perempuan

Berita Terbaru